Piala Afrika: 8 Tewas, Puluhan Terluka karena Terinjak-injak

Piala Afrika: 8 Tewas, Puluhan Terluka karena Terinjak-injak

KABARINDO, YAOUNDE – Kantor berita Reuters melaporkan sedikitnya delapan orang tewas dan 38 lainnya cedera akibat terinjak-injak saat penonton menyerbu stadion yang menjadi tuan rumah pertandingan sepak bola Piala Afrika di ibu kota Kamerun pada Senin, (24/1).

Di media sosial beredar gambar-gambar yang menunjukkan kerumunan yang panik dan mencoba masuk melalui gerbang masuk yang sempit di stadion Olembe yang baru dibangun di Yaounde.

Satu video menunjukkan lusinan penggemar berebut pagar stadion saat seorang petugas polisi lewat.

Yaounde menjadi tuan rumah pertandingan babak 16 besar antara Kamerun dan Komoro. Kejadian ini menjadi pukulan berat untuk turnamen sepak bola itu.

Kurangnya persiapan sebelum acara dilaksanakan, protokol yang harus diterapkan akibat COVID-19, dan ketidakamanan yang disebabkan oleh pemberontakan separatis memperumit penyelenggaraan kompetisi dua tahunan itu.

Pekerjaan di Stadion Olembe yang berkapasitas 60.000 kursi terus berlanjut hingga dimulainya turnamen sepak bola papan atas Afrika. Hal ini sempat mendorong Konfederasi Sepak Bola Afrika (CAF) untuk mengadakan pertemuan darurat guna membahas pembatalan kompetisi.

(Foto: Stadion Olembe, Yandou, Kamerun -Reuters)

Syok Berat

Guru sekolah menengah Vanessa Tchouanzi datang untuk melihat pertandingan pada Senin malam dengan temannya, Veronique, yang juga seorang guru.

Dengan terbata-bata ia bercerita pada Reuters. Menurutnya, calon penonton memadati pintu masuk stadion, dan beberapa sedang menunggu untuk mengambil tes COVID-19, sbelum pertandingan dimulai.

Mendekati waktu kick-off, pengumpul tiket menjadi kewalahan oleh serbuan orang yang mencoba untuk segera masuk ke dalam stadion.

Saat Tchouanzi mencoba memasuki stadion, "Mereka mendorong gerbang dan orang-orang mulai berbondong-bondong datang. Polisi ada di sana, tetapi massa lebih kuat," kata Tchouanzi.

Tchouanzi dan Veronique tersungkur ke tanah. Terinjak-injak, Tchouanzi kehilangan kesadaran sebelum seseorang menariknya ke atas dan menjauh dari kerumunan.

Beberapa menit kemudian, Tchouanzi menemukan Veronique di tanah, tidak merespon dengan denyut nadi lemah. Dia dilarikan ke rumah sakit tetapi tidak lama kemudian meninggal.

"Dia tidak bisa menerima tekanan.. beban dari semua orang itu," kata Tchouanzi sambil berlinang air mata.

(Foto: Sebagian penonton Piala Afrika di Olembe -Reuters)

Pemerintah belum memberikan informasi apa pun tentang penyebab kejadian itu, atau tentang apakah penggemar diizinkan masuk ke stadion tanpa tiket. Tidak jelas juga mengapa pertandingan terus dilanjutkan setelah kejadian fatal itu.

Sebelumnya, karena rendahnya jumlah pemilih pada pertandingan putaran pertama di stadion baru, pihak berwenang Kamerun telah membuka gerbang stadion, mengatur transportasi massal, dan membagikan tiket gratis untuk memikat penggemar. ***(Sumber dan foto: Reuters)