Rayakan International Women’s Day, UNIQLO Gelar Seminar Bertema “Building Inclusive Culture In The Workplace”
KABARINDO, JAKARTA - Bulan Maret menjadi bulan peringatan International Women’s Day di seluruh dunia, yang tahun ini mengangkat tema besar Inspire Inclusion.
Inklusivitas sendiri dalam dunia kerja dapat dicapai dengan menerapkan konsep keberagaman yang tidak membatasi talenta setiap orang, khususnya para perempuan. Dalam mendukung kesetaraan gender di tempat kerja bagi para perempuan di Indonesia, perusahaan ritel pakaian global asal Jepang, UNIQLO berkolaborasi dengan Indonesia Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE) menggelar seminar berjudul “Building Inclusive Culture In The Workplace”.
Irma Yunita, Director of Corporate Affairs PT Fast Retailing Indonesia (UNIQLO) mengungkapkan, “Pada perayaan Hari Perempuan Internasional tahun 2024 ini, kami menyadari pentingnya inklusivitas di segala hal, bagaimana merayakan keberagaman di mana setiap orang terlepas dari perbedaan gender, ras, agama, dan lainnya. Keberagaman dan kesetaraan gender di tempat kerja pun akan menciptakan suasana kerja yang positif dan inklusif. Kami pun sudah memulainya dari lingkup internal, di mana UNIQLO memiliki Komite Khusus yang disebut Diversity and Inclusion Committee (D&I), yang bertujuan berbagi pemahaman dan praktik nyata untuk mempromosikan keberagaman dan inklusivitas pada produk, pelanggan dan bisnis. Sejalan dengan pembentukan D&I team di UNIQLO global dan penambahan kewajiban menghargai keberagaman karyawan dalam Fast Retailing Group Human Rights Policy. Kolaborasi bersama IBCWE ini pun bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya keberagaman dan inklusivitas dalam perusahaan, serta cara-cara praktis untuk mengatasi berbagai tantangan dalam mendukung kesetaraan di dunia kerja.”
Inisiatif yang mendukung inklusivitas di lingkungan kerja UNIQLO ini memiliki tiga fokus utama. Pertama, Gender Equality, yang mengawal kebijakan maternity dan paternity leave, flexible working arrangement, work from home, staggered work hours (karyawan mulai dan selesai kerja di waktu yang berbeda dengan jam kerja pada umumnya dalam jumlah 8 jam sehari), penyediaan ruang menyusui, rekrutmen dan pengembangan karier berdasarkan merit-based performance. Kedua, Global One (Race, Ethnicity), yaitu global talent transfer dari Indonesia ke luar negeri dan sebaliknya, perayaan agama, employee engagement untuk pengenalan multicultural exchange. Ketiga, People with Disability, UNIQLO merekrut PwD staff dengan disabilitas intelektual, hearing dan speech di toko, serta penyediaan fitting room dan area parkir disabilitas di toko-toko UNIQLO.
Wita Krisanti, Executive Director of IBCWE mengatakan, “Keberagaman dapat merangsang inovasi dan mendobrak pemikiran konvensional, sehingga dapat memunculkan ide-ide segar serta kreatif dalam memecahkan permasalahan. Dengan memiliki tenaga kerja yang beragam serta terciptanya inklusivitas di dunia kerja, akan menciptakan atmosfer kerja yang saling mendukung satu sama lain, sehingga potensi besar yang ada pada setiap individu dapat muncul dan memberikan kesuksesan jangka panjang.”
Menurut UNIQLO, diversity dan inclusion merupakan salah satu filosofi brand. Dengan konsep “MADE FOR ALL”, UNIQLO menciptakan filosofi bernama LifeWear, yaitu sebuah nilai yang dituangkan pada hadirnya pakaian yang dirancang untuk membuat kehidupan setiap orang tanpa terkecuali untuk menjadi lebih baik. UNIQLO pun berfokus pada keunikan dan keunggulan individu, sehingga terlepas dari perempuan atau laki-laki dan background lainnya dapat terus mengembangkan diri, serta dapat mencapai karir yang diinginkannya. Foto: Dok. Uniqlo
Comments ( 0 )