Sekolah Merdeka Berkarya; Optimisme Indonesia
Masa Pandemi Covid-19 menciptakan Paradigma Baru Dunia Pendidikan
Salemba, Jakarta, Kabarindo- Dunia pendidikan Indonesia menggeliat dan menarik karena melibatkan keluarga untuk menemukan solusi bersama.
"Proses adaptasi dalam masa pandemi terlihat banyak sekolah sudah melakukan penyesuaian walau masih terengah-engah walau terus berusaha memberikan akses belajar jarak jauh termasuk platform sekolahku sebulan terakhir ini. Pihak kami melakukan monitoring dan evaluasi dengan WA yang bisa dilakukan oleh tiap guru dan murid, kolaborasi ini kami sebut Sekolah Merdeka Berkarya. Ada pengelompokan seperti mereka yang disebut abad19 dimana murid-murid sebagai penderita berorientasi hasil jadi tidak terlibat pada proses. Jadi menurut saya, saat ada potensi di masa Pandemi ini sebagai hikmah dengan hadirnya banyak kolaborasi lintas sekolah semua pihak, "papar Najelaa Shihab dari platform sekolahmu.
Lanjut utusan dari KemenPP&PA Elvi Hendrani yang menegaskan Sekolah Ramah Anak yang melibatkan partisipasi orang tua dalam proses pembelajaran sekolah. Partisipasi ini menjadi tantangan karena mereka juga harus terlibat aktif dengan membuka wawasan dari orang tua saat masa pandemi ini untuk membantu orang tua dalam proses pembelajaran disela-sela ada keberatan dari pihak orang tua kepada guru berupa masukan dan itu kami mediasi sehingga ada kolaborasi agar pembelajaran menyenangkan termasuk mapel Matematika yang memang menuntut kreativitas dari anak didik jadi ini KPPPA sebut mengimplementasikan Sekolah Ramah Anak dari rumah," jelas Elvi Hendrani lugas berharap pasca pandemi Korona ini.
Diskusi tentang tantangan dalam merespon COVID-19 dan peluang masa depan dalam bidang pendidikan.
Siang tadi dan saat Anda membaca masih berlangsung dengan QnA dari jam Senin, 09:00 WIB dengan tautan Zoom: https://zoom.us/j/132745578?pwd=ZU9kSUhxdTEzWXBlT1NobXQzZFNXUT09
Meeting ID: 132 745 578 dengan Password: 380834
Panelis beragam dan berkompeten yakni;
1. sekolah.mu: Ibu Najeela Shihab, Kepala Sekolah sekolah.mu
2. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemeneg PPPA): Ibu Elvi Hendrani, Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak Atas Pendidikan, Kreativitas, dan Budaya, Kemeneg PPA (untuk dikonfirmasikan)
3. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT): Bpk. Yusra Direktur Pengembangan SDM, Ditjen PDTT
4. Sekretariat Nasional Satuan Pendidikan Aman Bencana (Seknas SPAB): Jamjam Muzaki, Tenaga Ahli Seknas Satuan Pendidikan Aman Bencana
5. Keluarga Peduli Pendidikan: Yanti Sriyulianti, Ketua Umum Kerlip
6. Dr Miska Geswari, Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kab Deli Serdang, inovator MeSRA Bertuah, Fasnas SRA di Sumatera Utara?
Yusra menyebut orang-orang desa mulai meminati hal-hal yang baru dengan pembelajaran jarak jauh dengan keterbatasan jaringan internet menjadi tantangan tersendiri. CSR digandeng untuk memenuhi keterbatasan guru, alat-alat pembelajaran dan lainnya.
Menarik peserta online dari seluruh Indonesia mencapai 174 orang.
Lanjut dengan penjelasan JamJam dari Satuan Pendidikan Aman Bencana yang mengeluhkan kurangnya infrastruktur agar belajar jarak jauh berjalan dengan baik dan jangkauan internet belum menyeluruh sampai ke pelosok tapi tetap kami memantau 534ribu untuk seluruh jenjang punya tantangan tersendiri disisi lain punya paradigma tersendiri untuk menyederhanakan kurikulum sehingga logika anak didik tumbuh tidak sekedar hafalan saja.
Menarik optimisme dari Kerlip Keluarga Peduli Pendidikan kak Yanti S sebagai Ketumnya percaya banyak pihak menjadi ujung tombak, memastikan sumber belajar menginspirasi anak didik untuk merdeka belajar dan orang tua serta anggota keluarga lainnya bisa menfasilitasi.
Saat QnA ada tanggapan menarik dan dijawab semangat tentang Program Koalisi Anak Madani Indonesia-KAMI bisa elaborasi dengan sekolahmu dijelaskan gamblang oleh Kak Najeela yakni Gerakan Nasional Tokoh Bercerita dari level PAUD sampai SD kelas 1 dan kelas 2 dan apps Radio PAUD raih apresiasi dari semua pihak.
Comments ( 0 )