Sengketa Hijab di India Mencapai Negara Bagian Terpadat

Sengketa Hijab di India Mencapai Negara Bagian Terpadat

KABARINDO, LUCKNOW – Perselisihan mengenai pembatasan pemakaian jilbab mahasiswi di negara bagian Karnataka, India kini telah mencapai negara bagian yang paling padat penduduknya di India, Uttar Pradesh.

Pihak berwenang menutup perguruan tinggi di Karnataka di selatan India minggu lalu setelah kebijakan seragam baru melarang siswa mengenakan jilbab di ruang kelas, yang menyebabkan protes oleh siswa Muslim dan protes balasan oleh siswa Hindu.

Sementara Karnataka terletak di bagian selatan India, Uttar Pradesh berada di bagian utara dan berbatasan dengan ibukota India, New Delhi.

Kaum muslim India telah mengkritik larangan itu sebagai cara lain untuk meminggirkan komunitas yang menyumbang sekitar 13 persen dari 1,35 miliar penduduk India yang mayoritas Hindu.

Artikel terkait: Larangan Hijab Picu Protes, Karnataka Tutup Sekolah

Di Uttar Pradesh, bagian utara India yang berbatasan dengan New Delhi, lebih dari dua lusin pemuda yang memakai selendang berwarna safron di leher mereka, mendatangi Dharma Samaj College di distrik Aligarh pada Senin (14/2).

(Google Map)

Mereka menyerahkan sebuah memorandum kepada pejabat kampus itu, yang isinya meminta pelarangan total terhadap jilbab dalam kompleks pendidikan mereka.

Kepala pengawas perguruan tinggi itu, Mukesh Bharadwaj, menyatakan dia tidak mengenali orang-orang itu.

Saat ini, pakaian keagamaan tidak diperbolehkan di ruang kelas, tetapi bisa dipakai di tempat lain di kampus itu.

Isu yang Berulang

"Dua tahun lalu masalah yang sama diangkat dan diangkat lagi. Kami tidak mengizinkan segala jenis seragam agama dan kami memiliki kode sipil seragam untuk semua orang," kata Bharadwaj kepada Reuters melalui telepon pada hari Selasa (15/2).

"Ada ruang ganti untuk anak perempuan dan mereka bisa berganti pakaian di sana sebelum masuk kelas," katanya, sambil menambahkan pihak kampus “sedang menyelidiki masalah ini."

Uttar Pradesh, yang diperkirakan memiliki penduduk sebanyak Brasil, diperintah oleh seorang biksu Hindu dari partai Perdana Menteri Narendra Modi dan berada di tengah-tengah pemilihan multi-fase yang berakhir bulan depan. 

Perselisihan Hindu-Muslim sering digunakan untuk keuntungan politik di negara bagian.

(Foto: Para pendukung larangan hijab mengenakan syal jingga -BBC)

Sementara hijab diminta dilarang karena merupakan ‘pakaian keagamaan’, pendukung larangan hijab biasa memakai ciri khas umat Hindu di India, selendang berwarna jingga.

Masalah hijab sudah sampai ke pengadilan di Karnataka, dan audiensi tentang apakah jilbab seharusnya diizinkan di kelas masih terus berlangsung.

***(Sumber: The Straits Times/Reuters; Foto: AFP)