Tekan Emisi Karbon, MPTree Semen Merah Putih Jadi Solusi

Tekan Emisi Karbon, MPTree Semen Merah Putih Jadi Solusi
Tekan Emisi Karbon, MPTree Semen Merah Putih Jadi Solusi

JAKARTA – Industri semen terus memperkokoh posisinya sebagai tulang punggung pembangunan nasional. Di tengah masifnya proyek infrastruktur strategis dan hunian, transisi menuju penggunaan semen ramah lingkungan kini menjadi keharusan guna menekan emisi karbon di sektor konstruksi.

Sebagai bahan baku utama dalam konstruksi, keberadaan industri semen domestik sangat krusial untuk memastikan keberlanjutan proyek strategis nasional (PSN). Mulai dari pembangunan jalan tol, bendungan, hingga pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN), pasokan semen yang stabil dan berkualitas menjadi faktor penentu kecepatan dan ketahanan fisik bangunan dalam jangka panjang.

Industri semen tak sekadar penyedia material, melainkan penggerak roda ekonomi. Tanpa industri semen yang kuat, target pembangunan infrastruktur nasional akan sulit tercapai tepat waktu.

Namun, tantangan besar membayangi industri ini, yakni jejak karbon yang dihasilkan dari proses produksi konvensional. Pemerintah kini mendorong para pelaku industri untuk beralih ke Green Cement atau semen ramah lingkungan.

Penggunaan semen hijau diharapkan dapat membantu Indonesia mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060. Semen jenis ini dirancang dengan formulasi khusus yang mengurangi proporsi klinker yang merupakan komponen penyumbang emisi CO2 terbesar, tanpa mengurangi kekuatan struktur bangunan.

Menjawab tantangan tersebut, Semen Merah Putih meluncurkan produk inovatif terbaru bertajuk MPTree. Produk ini merupakan solusi beton siap pakai yang dirancang khusus dengan standar keberlanjutan tinggi.

MPTree yang dikembangkan produsen semen ini telah melalui uji lapangan intensif di lokasi manufaktur sekitaran Yogyakarta dan Sukoharjo, Jawa Tengah, dan berhasil membuktikan dampak positif bagi lingkungan yang luar biasa.

Hasilnya, MPTree yang bervolume 200 liter mampu menyerap karbon dioksida CO2 hingga setara 16,08 pohon yang sudah dewasa. Pencapaian kuantitatif yang masif ini tidak hanya memvalidasi posisi Semen Merah Putih sebagai pelopor green construction Indonesia, tetapi juga menawarkan jawaban konkret terhadap isu krisis kualitas udara yang saat ini menjadi perhatian nasional.

Head of Marketing Semen Merah Putih (PT. Cemindo Gemilang Tbk),Nyiayu Chairunnikma menyatakan bahwa posisi Semen Merah Putih sebagai pionir industri hijau dimantapkan oleh bukti sains dan investasi yang nyata. Dengan inovasi MPTree, perusahaan menegaskan komitmen Net Zero Emission melalui implementasi di infrastruktur produksi dan wilayah publik, untuk mengubah emisi menjadi solusi yang berkelanjutan.

“ Inovasi MPTree membuktikan bahwa tanggung jawab terhadap lingkungan adalah prioritas kami, dan target Net Zero Emission kami didukung oleh sains dan investasi teknologi yang berani,”tegas Ayu, Selasa (25/11/2025).

Inovasi MPTree juga memiliki potensi melampaui mitigasi emisi. Setelah CO2 terserap, sistem ini berhasil menyimpan karbon hingga total 91,7%, yang terbagi menjadi Karbon Biomassa Kering sebesar 13,5% dan Karbon Terlarut sebesar 78,2%. Biomassa kering yang dihasilkan ini, yang merupakan mikroalga itu sendiri, membuka peluang untuk diolah lebih lanjut.

Dalam skema ekonomi sirkular, biomassa ini berpotensi besar untuk diubah menjadi biofertilizer (pupuk hayati) untuk pertanian, atau bahkan dikembangkan menjadi biofuel sebagai sumber energi terbarukan di masa depan. Dengan demikian, Semen Merah Putih tidak hanya menghilangkan limbah, tetapi secara harfiah mengubahnya menjadi komoditas bernilai ekonomi.

Beberapa keunggulan yang disodorkan Semen Merah Putih dalam MPTree diantaranya :

Reduksi Emisi Karbon: Proses produksi MPTree diformulasikan untuk menghasilkan jejak karbon yang jauh lebih rendah dibandingkan beton konvensional.

Durabilitas Tinggi: Meski ramah lingkungan, produk ini tetap menjamin kekuatan tekan yang optimal untuk berbagai jenis konstruksi.

Teknologi: Unit fotobioreaktor mikroalga yang menyerap CO2 dan menghasilkan oksigen melalui fotosintesis.

Produk Samping: Menghasilkan biomassa mikroalga yang dapat diolah jadi pupuk organik atau bahan bakar (biofuel).

Aplikasi: Bisa diintegrasikan menjadi furnitur jalan (green street furniture) seperti bangku taman atau halte.

Sedangkan Komisaris Utama Algaepark Indonesia Mandiri, Is Heriyanto menjelaskan perspektif ilmiah dari proses sinergi sains dan industri yang menjadikan MPTree istimewa. Menurutnya, inovasi tersebut berhasil menciptakan ekosistem sirkular, di mana emisi yang sebelumnya dianggap polutan kini dapat diubah menjadi biomassa yang bernilai tambah.

Dia menyimpulkan bahwa model MPTree menunjukkan secara nyata bagaimana tantangan lingkungan dapat ditransformasi menjadi peluang ekonomi hijau yang berkelanjutan.

“Kami menciptakan ekosistem sirkular, di mana emisi yang sebelumnya dianggap polutan kini diubah menjadi biomassa bernilai tambah. Inovasi ini adalah model yang menunjukkan bahwa masalah lingkungan dapat diubah menjadi peluang ekonomi hijau yang berkelanjutan,” papar Heriyanto.

Kolaborasi Semen Merah Putih dan Algaepark Indonesia melalui MPTree adalah bukti nyata bahwa sektor swasta Indonesia memiliki kemampuan dan komitmen untuk menghadirkan solusi bioteknologi yang transformatif. Inovasi ini menjadi harapan baru dalam upaya dekarbonisasi dan mitigasi polusi, sekaligus memberikan optimisme bagi masa depan konstruksi yang lebih hijau dan kota yang lebih sehat. Semen Merah Putih sendiri berkomitmen untuk terus mengembangkan riset dan implementasi MPTree sebagai bagian dari dedikasinya pada lingkungan dan masyarakat Indonesia.

Kehadiran MPTree menandai langkah nyata sektor swasta dalam mengintegrasikan aspek pembangunan fisik dengan kelestarian lingkungan, memastikan bahwa kemajuan infrastruktur hari ini tidak mengorbankan kualitas hidup generasi mendatang.