Untuk Cetak Pemimpin Perempuan, Rahayu Luncurkan Saraswati Fellowship!

Untuk Cetak Pemimpin Perempuan, Rahayu Luncurkan Saraswati Fellowship!

KABARINDO, JAKARTA - Rahayu Saraswati Djojohadikusumo meluncurkan inisiatif Saraswati Fellowship untuk menjaring perempuan muda Indonesia yang punya potensi sebagai pemimpin dan membekali mereka dengan teknik kepemimpinan, jejaring, keterampilan, dan semangat untuk membawa perubahan positif.

Saras, sapaan akrab Rahayu, mengungkapkan saat ini banyak perempuan Indonesia yang sangat berkualitas, mumpuni, dan punya intelektual sebagai pemimpin, namun memiliki jejaring, akses, dan kemampuan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuannya menjadi pemimpin.

"Jadi, saya memang berpikir harus ada semacam pelatihan, semacam fellowship, kenapa ini fellowship dan bukan scholarship, bukan beasiswa, karena ini bukan fokus untuk mereka bisa sekolah, tapi kami mau memberikan pelatihan yang hands-on dan langsung dengan mentor-mentor yang sudah terbukti sebagai pemimpin in their own rights, laki-laki maupun perempuan," kata Saras usai Grand Launching Saraswati Fellowship di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan Saraswati Fellowship batch pertama akan memilih 30 perempuan untuk mendapatkan pelatihan dari para mentor yang telah berpengalaman sebagai pemimpin di bidangnya.

Program fellowship ini terbuka bagi para perempuan Indonesia yang sedang menempuh pendidikan tinggi, maupun sedang berkarier, di dalam dan di luar negeri.

Saras mengungkapkan saat program tersebut diluncurkan sore ini, sebanyak 700 orang telah mendaftar dalam Saraswati Fellowship dan memprediksi sekitar 5.000 orang akan mendaftar dalam program tersebut.

"Nanti seleksinya dari berapapun yang akan mendaftar, memang untuk batch pertama ini kita set sebenarnya idealnya itu hanya di 30. Jadi memang ini sangat tough ya," ujarnya.

Para mentor yang dipersiapkan oleh Saraswati Fellowship antara lain CEO Sintesa Group dan Chairwoman APINDO Shinta Kamdani, Founder dan CEO Liberty Society sekaligus Runner Up Ketiga dari Miss Indonesia 2019 Tamara Dewi Gondo Soerijo, dan Co-Founder sekaligus CFO & COO Eratani Bambang Cahyo Susilo.

Saras, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, mengatakan untuk mendongkrak keterwakilan perempuan dalam berbagai sektor, harus ada katalis yang mendorong perempuan untuk berkembang dan berani keluar dari zona nyaman dan maju sebagai pemimpin.

Menurutnya kiprah perempuan Indonesia saat ini sudah sangat luar biasa, namun masih ada ruang untuk terus berkembang dan mencetak pemimpin perempuan di masa depan.

"Yang ada sekarang sangat luar biasa, tetapi belum cukup. Kami mau menciptakan lebih banyak lagi pemimpin-pemimpin yang bisa dijadikan patokan," kata Saras.

Dia menegaskan para perempuan Indonesia punya potensi untuk menjadi pemimpin masa depan dan mengajak para perempuan muda Indonesia memanfaatkan momen ini untuk mengembangkan potensi dirinya sebagai pemimpin dan menginspirasi para perempuan Indonesia lainnya.

"Perempuan Indonesia pasti bisa. Karena pada saat perempuan di manapun berada itu bangkit dan betul-betul menjadi potensi dirinya yang terbaik. Dia pun juga bisa menjadi inspirasi untuk yang lainnya dan artinya when women rise, nations rise. Jadi kita pasti akan melihat Indonesia yang jauh lebih baik. Kalau perempuan-perempuan Indonesia bisa memenuhi apa yang menjadi potensi dalam dirinya sendiri," tuturnya.

Para perempuan Indonesia yang berminat untuk bergabung dalam program tersebut bisa mendapatkan informasi lebih lanjut di laman https://www.saraswatifellowship.com