Warga Jayawijaya Untuk Clarita; Gelar Aksi Seribu Lilin
Wamena, Kabarindo- Sekitar tiga ribuan warga yang didominasi oleh anak-anak di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, menggelar aksi pemasangan seribu lilin untuk "Clarita", anak sembilan tahun yang meninggal dunia di RSUD Jayawijaya karena dianiaya oleh orang tuanya.
Pada pukul 17.00 WIT, warga yang sebelumnya berkumpul di rumah duka "Clarita" berjalan sejauh sekitar dua kilometer menuju Mapolres Jayawijaya.
Sejumlah aparat kepolisian di Mapolres jayawijaya langsung menerima simpatisan "clarita" yang terus berdatangan ke kantor polisi itu.
Clarita meninggal di RSUD Jayawijaya setelah menjalani perawatan itu, diduga kuat dianiaya oleh ibu kandungnya sendiri.
Terdapat luka-luka di sekujur tubuh Clarita akibat penganiayaan tersebut, misalnya di bagian kepala, dan badan bagian belakang.
Sebelumnya Kapolres Jayawijaya AKBP Yan Pieter Reba mengatakan sudah menerima informasi tentang kasus Clarita dari unit PPA Polres.
Ia mengatakan kepolisian sedang mendalami informasi tersebut dan hasilnya akan disampaikan kepada masyarakat.
Wakil Bupati Jayawijaya John R Banua juga meminta kepolisian untuk mencari tahu penyebab kematian anak perempuan tersebut.
"Pemerintah serahkan semuanya kepada kepolisian untuk bagaimana mengangkat kasus ini sehingga terungkap siapa yang sebenarnya. Kita tidak ingin hal yang sama terjadi pada anak-anak di Jayawijaya," kata John seperti dilansir dari laman antaranews.
Comments ( 0 )