Ancaman Krisis Global: Eskalasi Israel-Iran Makin Dalam
Oleh: Sabpri Piliang
WARTAWAN SENIOR
"NON, PAS LUI"! Tidak, bukan dia! Dalam dialek Perancis! ekonomi dunia terancam imbas konflik 'dia' (Israel-Iran). Gawat!
"Non, pas de guerre'! Tidak, jangan perang! Kedua kosa kata ini, adalah gambaran betapa rakyat Iran-Israel akan menanggung derita perang. Juga dunia dan krisis global!
Melonjaknya harga "crude oil" (minyak mentah), emas (aurum), serta komoditas lain, tak akan terhindarkan. Iran punya pengalaman "mengusir" AS 1978-1980! Sebuah sentimen yang akan mengimbas krisis global!
Bila pertikaian tak dihentikan, atau malah "negara kunci" ikut menceburkan diri dalam eskalasi. Sebagai 'poros' produksi, geopolitik, dan geografis. Iran akan menggunakan "senjata" mematikan yang disebut Selat Hormuz.
Selat Hormuz yang 25 persen "crude oil", serta LNG dunia melewati jalur sempit ini. Secara 'de facto', Iran memiliki 'domain' kontrol dominan.
Perang Iran-Israel, diprediksi akan berlangsung "panjang". Karena itu, bersiaplah untuk menderita (dia/publik).
Blokade Selat Hormuz oleh Iran, akan mengancam pasok "minyak mentah", juga gas ke 'pasar utama' ('main market'), seperti Singapura. Misalnya!
Impor minyak mentah ('crude oil'), atau minyak jadi untuk diolah kilang berbagai negara (termasuk Indonesia), juga akan tereduksi. Kebutuhan impor minyak Indonesia, diperkirakan hampir satu juta barel per hari (bpd).
Negara-negara Dewan Kerjasama Teluk (GCC). Seperti: Uni Arab Emirat (UAE), Qatar, Bahrain, Kuwait, Arab Saudi, akan sangat terganggu. Bila Iran sungguh menutup selat lintas perdagangan dunia ini.
Sekalipun selat sepanjang 90 mil laut (167 km), dan titik tersempit lebar 21 mil laut (39 km), juga dimiliki dan dikendalikan oleh Oman dan UAE.
Iran, lebih menguasai kontrol Selat Hormuz. Dua faktor yang menjadikan selat yang menghubungkan Teluk Persia ke Teluk Oman, dan kemudian bermuara di Samudra Hindia ini adalah: kepemilikan pulau-pulau kunci di sekitar Hormuz, dan kekuatan militer.
"Adrenalin" Ayatollah Ali Khamenei (Iran), dan adrenalin Benyamin Netanyahu (Israel). Sepertinya tak mungkin lagi ditarik ke belakang. Alasan berbeda keduanya menyatakan. "Kini saatnya habis-habisan"!
Kekhawatiran ancaman pasok minyak dunia. Membuat harga minyak mentah grosir (crude oil) jenis Brent, mencapai level tertinggi. Sejak April! Per Jumat (13/6), Brent melonjak lebih dari 7 persen seharga US$ 75 (55 Poundsterling/£) per barel.
Bukan hanya "crude oil", harga emas pun terkerek oleh saling "jual-beli" serangan Iran-Israel. Jumat (13/6), emas diperdagangkan 1 persen lebih tinggi, menjadi US$ 3.426 per ons. Hampir menyasar rekor tertinggi April lalu (US$ 3.500).
Kematian tiga pimpinan militer Iran oleh Israel. Menjadikan perekonomian dunia yang sudah rapuh. Semakin rapuh dan tak pasti!
Hampir semua perdagangan di pasar-pasar utama dunia, terkoreksi. Asia, mulai dari Nikkei (Jepang), Kospi (Korea Selatan), Hang Seng (Hong Kong). Juga pasar: Spanyol, Perancis, Italia, Jerman. Ambruk bervariasi!
Faktualitas terakhir, seperti dikutip "The Guardian", satu jam lalu, Iran telah menghancurkan "Institut Sains Weizmann" di Tel Aviv (ibukota Israel). Delapan tewas, dan 35 orang hilang di Tel Aviv (The Guardian 15/6, pukul 05.20).
Iran menyebut, serangan itu didedikasikan untuk sembilan ilmuwan nuklir Iran yang tewas (13/8): Fereydoon Abbasi (pakar teknik nuklir), Akbar Motalebi Zadeh (pakar teknik kimia), Amir Hassan Fakhahi (pakar fisika), Abd al-Hamid Minoushehr (pakar fisika reaktor), Saeed Barji (pakar teknik material).
Juga, Ahmad Reza Zolfaghari Daryani (pakar teknik nuklir), Ali Bakhouei Katirimi (pakar mekanika), dan Mansour Asgari (pakar fisika). Kesemua pakar yang tewas, adalah kader penerus ahli nuklir Iran Monsen Fakhrizadeh yang juga tewas oleh serangan Israel.
Siapa yang memulai! Siapa yang akan mengakhiri! Dibutuhkan wibawa AS untuk "menghardik" Israel. Demi mencegah kehancuran lebih jauh.
"Non, pas lui"! Tidak, bukan dia! Dia adalah Israel dan Iran! "Non, pas de guerre"! Tidak, jangan perang! Dialah Israel dan Iran. Berhentilah!
Comments ( 0 )