Banyak Larangan di Konser Lokal BTS
KABARINDO, SEOUL – Puluhan ribu penggemar BTS berkumpul di Seoul, pada Kamis (10/3) untuk konser langsung pertama superstar K-pop di Korea Selatan sejak pandemi dimulai, meskipun banyak larangan diterapkan dalam konser tersebut.
Rangkaian tiga konser septet yang menduduki puncak tangga lagu, bertajuk "Permission to Dance” (Izin untuk Menari) dimulai di Stadion Olimpiade ibu kota Kamis malam.
Sejak penampilan terakhir BTS untuk penggemar domestik pada tahun 2019, band ini semakin kuat dengan tiga lagu singel teratas Billboard dan dua nominasi Grammy.
Beberapa jam sebelum pertunjukan, penonton konser –banyak yang mengenakan kaus ungu, warna resmi fandom BTS, memadati venue, dan memenuhi jalan-jalan di luar dengan spanduk band.
"Rasanya seperti mimpi dan saya masih tidak percaya bahwa ini adalah kursi saya setiap kali saya melihat tiket saya," kata Heo Min-hee, seorang pekerja kantoran berusia 25 tahun dari Seoul.
Han Aeng-hee, seorang penggemar berusia 53 tahun dari provinsi Gyeonggi, mengatakan, "Saya berdoa setiap pagi untuk mendapatkan tiket dan secara ajaib, saya mendapat tiket untuk konser pertama dan terakhir. Saya sangat bersyukur dan saya tidak sabar.”
Tiket konser untuk total 45.000 kursi itu terjual habis dalam hitungan menit, meskipun ada persyaratan jarak sosial yang ketat untuk para ARMY, julukan untuk penggemar BTS.
Bersenandung, bernyanyi, berteriak atau bahkan berdiri semuanya dilarang dalam konser itu karena Korea Selatan masih memerangi lonjakan Omicron, dengan lebih dari 300.000 kasus dilaporkan Kamis.
"Sebaliknya, kami meminta tepuk tangan hangat untuk menunjukkan dukungan bagi para artis," kata Big Hit Music, agensi grup tersebut, di platform media sosial Weverse.
Perubahan yang Perlu
Menjelang konser, anggota BTS menyatakan keprihatinan atas aturan tersebut tetapi meminta pengertian penggemar.
"Ada energi tertentu yang bisa dirasakan dari suara seseorang, dan aku ingin tahu apakah tepuk tangan saja sudah cukup," kata J-Hope yang bernama asli Jung Ho-seok.
Rekan satu bandnya Kim Tae-hyung, yang nama panggungnya adalah V, menambahkan: "Kami juga ingin benar-benar mendengar suara para penggemar ARMY kami, tetapi kami bersyukur dan berterima kasih atas kenyataan bahwa kami dapat bertemu dan melihat wajah kalian."
Fans kecewa dengan aturan tersebut tetapi mengakui bahwa perubahan itu tidak bisa dihindari.
"Meskipun sulit, saya pikir itu adalah perubahan yang diperlukan dalam situasi saat ini," kata Lee Chae-rim, seorang siswa berusia 28 tahun.
“Setidaknya kita bisa melihat mereka,” tambah Darina, mahasiswa 24 tahun asal Rusia yang tinggal di Korea Selatan. "Kita bisa bernyanyi di dalam hati kita."
(Foto: Penggemar BTS di depan Stadion Olimpiade tempat perhelatan konser lokal pertama mereka selama pandemi berlangsung -AFP/France24)
Beberapa kiriman media sosial menunjukkan beberapa penggemar mencoba menjual tiket yang mereka peroleh dengan susah payah karena hasil tes COVID-19 mereka positif.
Banyak penonton konser mengatakan mereka telah mengambil tindakan pencegahan ekstra, beberapa bahkan mengkarantina diri mereka sendiri setelah mengamankan tiket agar tidak dinyatakan positif dan berisiko melewatkan acara besar.
"Saya tidak pergi ke luar agar tidak tertular Covid," kata Choi Jung-yoon, 16, yang tinggal di rumah selama sekitar seminggu.
Temannya Jung Da-yeon menambahkan: "Saya memakai ,asker ganda ketika saya harus pergi ke tempat-tempat ramai."
Pada tahun 2020, BTS terpaksa membatalkan apa yang seharusnya menjadi tur internasional terbesar mereka, dengan hampir 40 pertunjukan, meskipun mereka mengadakan beberapa konser daring.
Pertunjukan langsung pertama grup itu sejak pandemi dimulai adalah di SoFi Stadium di Los Angeles pada November 2021, dengan pendapatan kotor $33,3 juta selama empat malam, menurut Billboard.
Pertunjukan pertama dan terakhir dari "Permission to Dance" akan disiarkan langsung secara daring, sementara konser hari Sabtu (12/3) dapat disaksikan di waktu bersamaan di bioskop di seluruh dunia.
***(Sumber dan foto: AFP/France24)
Comments ( 0 )