Bisnis Maskapai Harry Tanoesoedibjo Banting Setir Jadi Perusahaan Batu Bara

Bisnis Maskapai Harry Tanoesoedibjo Banting Setir Jadi Perusahaan Batu Bara

KABARINDO, JAKARTA - Maskapai milik Harry Tanoesoedibjo, PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk banting setir menjadi perusahaan batu bara. Perusahaan tersebut kini bernama PT MNC Energy Investments Tbk.

Perusahaan dengan kode saham IATA tersebut mengubah kegiatan usaha sebagai perusahaan pengangkutan udara niaga dan jasa angkutan udara, menjadi bidang investasi dan perusahaan induk, khususnya di sektor batu bara.

Pergantian nama dan kegiatan usaha ini menurut Harry Tanoe sudah mendapat restu dari pemegang saham. Perusahaan tersebut juga telah mengambil alih 99,33 persen saham PT Bhakti Coal Resources (BCR), perusahaan batu bara dari PT MNC Investama Tbk (BHIT).

“Bidang usaha berubah jadi investment holding company yang memiliki perusahaan di bawahnya, karena ada akusisi PT BCR,” kata Harry Tanoe dalam konferensi pers virtual, Kamis (10/2/2022).

Langkah perubahan nama dan juga kegiatan usaha ini merupakan langkah konsolidasi MNC Group untuk merambah ke sektor energi dan pertambangan. Bisnis batu bara memang sedang naik daun, hal ini sebagai akibat dari tingginya harga komoditas batu bara.

Harry Tanoe juga menilai jika bisnis batu bara memang sedang pada masa keemasan, hal ini jugalah yang membuat perusahaan ini langsung mengambil kesempatan tersebut.

“Batu bara ini, mulai tahun lalu khususnya semester II dan sampai hari ini sedang memasuki masa emasnya, harganya lagi bagus sekali. Semua grade itu luar biasa peningkatan, dan marginnya sangat besar. Permintaan ekspor juga besar,” kata Harry Tanoe.

“Maka kami putuskan cepat mengubah arah bisnis IATA dari air transport jadi perusahaan batu bata,” ujarnya.

Meskipun perusahaan tersebut telah berganti nama dan kegiatan bisnisnya, lini bisnis aviasi IATA tidak langsung ditinggalkan begitu saja.

Harry Tanoe menegaskan jika bisnis penerbangan tersebut akan dijadikan anak usaha. Awalnya bisnis aviasi menjadi yang utama, namun kini hanya sebagai sampingannya.

“Bisnis penerbangan yang dimiliki IATA akan dipertahankan, jadi anak usaha MNC Energy Investments, tapi tidak dibesarkan,” ungkapnya.

Sumber: Detik.com

Foto: Ari Saputra/Detik.com