Buntut Tragedi Penembakan, Keluarga Halyna Hutchins Gugat Alec Baldwin

Buntut Tragedi Penembakan, Keluarga Halyna Hutchins Gugat Alec Baldwin

KABARINDO, JAKARTA - Keluarga mendinag Halyna Hutchins melayangkan gugatan kepada Alec Baldwin dan juga beberapa orang lainnya pada Selasa (15/2). Gugatan ini merupakan buntut dari kasus penembakan di lokasi syuting.

Gugatan itu dilayangkan atas tudingan kelalaian terhadap penggunaan senjata api yang membuat sinematografer film Rust tersebut meninggal dunia. seperti diberitakan Variety pada Selasa (15/2), gugatan tersebut diajukan di New Mexico, kawasan insiden penembakan tersebut terjadi pada tahun lalu.

Berdasarkan keterangan dari Lane Luper selaku asisten kamera, gugatan itu menuding Baldwin yang melanggar banyak aturan terkait senjata api. Ia dituding melepaskan senjata api dengan sembarangan.

Tak hanya Baldwin, gugatan itu juga dilayangkan kepada tujuh produser sebagai terdakwa, yakni Ryan Smith, Allen Cheney, Nathan Klingher, Ryan Winterstern, Anjul Nigam, Matthew DelPiano, dan Emily Salveson.

Sejumlah kru juga turut digugat, antara lain Sarah Zachry, Dave Halls, Hannah Gutierrez Reed, Gabrielle Pickle, Seth Kenney, dan lainnya.

Sebelumnya, Halyna Hutchins tertembak di lokasi syuting film Rust pada 21 Oktober 2021 lalu dan menyebabkan ia meninggal dunia. Insiden penembakan ini terjadi ketika ia sedang mempersiapkan adegan di Bonanza Creek Ranch, dekat Santa Fe, New Mexico.

Kala itu, Alec Baldwin lah yang memegang pistol dan melepaskan tembakan hingga tepat mengenai Halyna Hutchins. Namun, Baldwin pun membantah menarik pelatuk pistol tersebut. Kemudian, Halyna pun langsung dibawa ke rumah sakit Albuquerque, namun ia tidak berhasil diselamatkan.

Kematian Halyna Hutchin meninggalkan sang suami, Matthew Hutchins, dan putranya yang berusia 9 tahun.

“Matthew kehilangan istri yang merupakan cinta dalam hidupnya. Putranya juga kehilangan seorang ibu. Seharusnya itu tidak pernah terjadi,” kata Brian Panish selaku perwakilan keluarga Hutchins.

Peristiwa ini telah diselidiki oleh Kantor Sheriff Santa Fe Conty, terkait peluru aktif yang bisa masuk hingga lokasi syuting. Surat penggeledahan pun telah mengungkap siapa pembuat senjata tersebut. Diketahui, senjata tersebut dibuat oleh Reed Gutierrez, memuat Colt .45 yang ia yakini sebagai peluru tiruan.

Reed Gutierrez kemudian memberikan pistol tersebut pada Halls, asisten sutradara pertama. Halls menyebutkan sebagai ‘senjata dingin’, sambil memberikannya pada Baldwin.

Sementara itu, Alec Baldwin pun kembali ke lokasi syuting film Rust untuk pertama kalinya setelah insiden penembakan tersebut pada Oktober lalu. Dalam insiden itu menewaskan sinematografer Halyna Hutchins dan melukai sutradara Joel Souza.

Alec Baldwin mengatakan jika ia belum menyentuh proyek film Rust sejak 21 Oktober ketika terjadi insiden penembakan. Ia masih teringat mendiang Halyna Hutchins yang tewas dalam peristiwa itu.

“Saya masih merasa sulit untuk mengatakannya. Tapi saya kembali bekerja hari ini untuk pertama kalinya dalam tiga setengah bulan,” kata Baldwin lewat unggahan di media sosial, Selasa (8/2).

Sumber: CNNIndonesia.com

Foto: instagram.com/alecbaldwininsta