Film Thriller “DOTI” Angkat Cerita Dendam Ilmu Hitam di Sulawesi Selatan
Film Thriller “DOTI” Angkat Cerita Dendam Ilmu Hitam di Sulawesi Selatan
Dibintangi Jeri Wongiyanto, fotografer wapres, jadi ustad muda yang dituduh menganut ilmu hitam
Surabaya, Kabarindo- Film nasional bergenre horor-thriller, DOTI, Dendam Ilmu Hitam, bakal meramaikan industri film di Indonesia pada 2024.
Film ini diproduksi oleh 786 Production dan Ruang Visual Production yang diproduseri Nicky Vatvani dengan sutradara Bayu Pamungkas yang pernah menggarap De Toeng (2021). DOTI mulai syuting sejak 6 Desember 2023 lalu di desa Jonjo, Kecamatan Parigi, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Penggarapannya telah rampung 50% dan bisa segera ditonton Masyarakat pada tahun depan.
Bayu mengaku tertarik menggarap DOTI, karena tergolong elevated horror. Film ini tidak semata mengekspose hantu, namun lebih pada meneror batin penonton melalui cerita ataupun suasana mencekam yang kuat dan dikemas secara dramatik.
“Itu salah satu ilmu hitam paling kejam di Indonesia Timur, seperti santet dan teluh di Jawa. Menarik untuk diangkat dan dikemas menjadi film,” tutur Bayu dalam rilis yang diterima pada Kamis (14/12/2023).
DOTI didukung oleh bintang-bintang populer seperti Billy Budjanger, Achmad Pule, Della Ogini, Teranova, serta sejumlah aktor dan aktris dari Sulawesi Selatan. Salah satunya Jeri Wongiyanto, kelahiran Makassar, fotografer wakil presiden RI, yang juga dikenal sebagai pengamat film nasional dan jurnalis senior. Ia juga salah satu juri pada Festival Film Wartawan Indonesia (FFWI) dan menjadi kurator di beberapa festival film pendek.
Menurut Jeri, keterlibatannya dalam DOTI, karena ditawari Bayu. “Awalnya diajak ikut casting oleh Mas Bayu, lalu saya kirim video akting saya dan ternyata lolos. Jadi saya tetap melewati tahapannya lho. Bukan karena orang dalam..he..he..he..,” ungkapnya.
Sebagai kritikus film yang biasanya menilai film-film, kini Jeri harus berakting. Baginya ini merupakan tantangan. Ia harus total membuktikan kemampuannya dalam berperan agar tidak mengecewakan penonton.
Memulai debut pertamanya di film layar lebar, Jeri mendapat tantangan memerankan uztad muda yang dituduh menganut ilmu hitam. Fitnah yang keji ini kemudian berdampak terhadap keturunannya.
“Ini pengalaman pertama saya berakting di depan kamera. Saya mendapat peran karakter penting di film ini. Syukurlah, saya bisa menuntaskan semua scene dalam 3 hari penuh syuting. Semoga hasilnya tidak mengecewakan,” tuturnya.
Bayu mengaku terkejut dan kagum dengan kualitas akting Jeri. Ia tak menyangka Jeri mampu berimprovisasi dan serius mendalami karakter.
Jeri mengaku belajar akting secara otodidak dari pengalaman menonton banyak film. Ia juga banyak berdiskusi dengan sutradara, astrada dan lawan mainnya.
"Saya masih miskin pengalaman akting, belajarnya ya dari para aktor di berbagai film. Saya banyak mempelajari berbagai karakter, juga berdiskusi dengan sutradara dan coach akting di lapangan. Mereka banyak membantu saya,” ungkapnya.
Comments ( 0 )