JK Hadiri Pemakaman Penerima Hadiah Nobel Perdamaian Martti Ahtisaari
KABARINDO, JAKARTA - Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia, Jusuf Kalla akan menghadiri pemakaman mantan Presiden Finlandia dan penerima Hadiah Nobel Perdamaian Martti Ahtisaari. Rencananya pemakaman akan dilaksanakan pada pada hari Jumat (10/11).
Selain JK dari Indonesia yang juga hadir, yakni mantan Menteri Kehakiman Indonesia, Hamid Awaludin dan mantan pemimpin gerakan pemberontakan Aceh Merdeka Malik Mahmoud. Beberapa tamu undangan lainnya di antaranya Presiden Namibia Hage Geingob, diplomat Belanda Pieter Feith, Presiden Kosovo Vjosa Osmani, dan mantan Presiden Irlandia Mary Robinson.
Sosok Ahtisaari bukan sosok yang asing bagi Indonesia. Dia pernag bertindak sebagai mediator dalam perundingan perdamaian antara gerakan pemberontak di Aceh dengan pemerintah Indonesia pada tahun 2005 silam. Dalam perundingan itu, Mahmoud dan Awaludin menandatangani perjanjian damai di Helsinki.
Komunitas internasional menghormati karya luar biasa Ahtisaari sebagai perantara perdamaian. Ahtisaari menerima Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 2008. Selain perundingan perdamaian di Aceh, prestasi paling signifikan yang dicapai Ahtisaari adalah kemerdekaan Namibia dan penyelesaian konflik Kosovo.
Pemakaman tersebut juga dihadiri oleh Raja Karel XVI Kustaa dari Swedia, mantan Presiden Tanzania Jakaya Kikwete, Presiden Kosovo Vjosa Osmani dan mantan Presiden Irlandia Mary Robinson, kata Kanselir Dewan Negara pada hari Rabu.
Robinson mewakili organisasi perdamaian The Elders di pemakaman, di mana Ahtisaari menjadi anggotanya selama bertahun-tahun.
Menurut informasi, sekitar 30 tamu internasional menghadiri pemakaman tersebut. Diperkirakan total hampir 800 tamu akan hadir. Pemerintahan tertinggi Finlandia juga akan berpartisipasi dalam pemakaman tersebut.
Ahtisaari meninggal pada 16 Oktober dalam usia 86 tahun. Pemakamannya akan diadakan di Helsinki pada hari Jumat. Warga dipersilakan mengikuti prosesi pemakaman Ahtisaari yang dimulai dari Katedral Helsinki hingga Pemakaman Hietaniemi.
Comments ( 0 )