JTBC Tanggapi Kontroversi Drakor Snowdrop dan Konfirmasi Episode Selanjutnya Tetap Tayang

JTBC Tanggapi Kontroversi Drakor Snowdrop dan Konfirmasi Episode Selanjutnya Tetap Tayang

KABARINDO, JAKARTA - Stasiun televisi JTBC akhirnya menanggapi kontroversu yang muncul karena drama terbaru mereka, yakni Snowdrop.

JTBC mengungkapkan bahwa Snowdrop merupakan cerita fiksi dengan latar waktu saat pemilihan presiden selama rezim militer.

Snowdrop adalah karya fiksi yang menunjukkan cerita mereka yang digunakan dan dikorbankan oleh yang berkuasa," katanya, dikutip dari Sports Chosun.

Baca Juga: Kelelahan Mata, Penyebab Podcast Semakin Digemari

"Di Snowdrop tidak ada karakter mata-mata yang menyelinap di pergerakan demokrasi. Karakter utama pria dan wanita yang berpartisipasi atau memimpin gerakan demokratisasi, tidak muncul  di episode 1, 2, dan selanjutnya. Sama sekali tidak ada di naskahnya," lanjut JTBC.

Meski menuai kontroversi, JTBC mengonfimasi bahwa mereka akan tetap menayangkan drama yang diperankan oleh Jisoo BLACKPINK tersebut..

JTBC kemudian juga mengatakan bahwa episode selanjutnya akan ada perkembangan cerita yang menjawab kesalahpahaman.

"Sayang sekali, saya tidak dapat mengungkap banyak alur cerita karena akan terungkap saat penayangannya nanti. Mohon terus perhatikan ceritanya,” terangnya.

Kontroversi Snowdrop

Sebelumnya, sebuah petisi daring menyerukan pembatalan serial Snowdrop.

Pada tanggal 18 dan 19 Desember, stasiun televisi Korea Selatan JTBC telah menayangkan dua episode pertama Snowdrop.

Meski baru dua episode, drama tersebut langsung menuai kontroversi atas dugaan kekeliruan soal sejarah.

Akibatnya, setelah pemutaran perdana, sebuah petisi yang menyerukan pembatalannya diposting ke situs web Blue House (kantor eksekutif dan kediaman resmi kepala negara Korea Selatan) pada Minggu malam.

Baca Juga: Elon Musk Sebut akan Bayar Pajak Lebih dari $11 Miliar Tahun Ini

Petisi tersebut bahkan telah mencapai lebih dari 200.000 tanda tangan.

Sumber berita: Chosun

Foto: Snowdrop