Kesetaraan Gender pada Pemerintahan Baru Belanda, 299 Hari Setelah Pemilu

Kesetaraan Gender pada Pemerintahan Baru Belanda, 299 Hari Setelah Pemilu

KABARINDO, DEN HAAG – Pemerintahan koalisi keempat yang dipimpin Perdana Menteri Belanda Mark Rutte secara berturut-turut dilantik pada Senin (10/1), 299 hari (10 bulan) setelah pemilihan terakhir negara itu.

Mark Rutte kini menjadi perdana menteri terlama di Belanda setelah nyaris tidak lolos dari mosi tidak percaya di parlemen April 2021 lalu. Ia juga pemimpin Uni Eropa terlama kedua setelah Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban.

Jauhnya jarak pelantikan dengan pengumuman hasil pemilihan umum disebabkan oleh skandal yang terjadi dan negosiasi untuk koalisi yang berlarut-larut.

Perdana menteri berusia 54 tahun - dan seluruh kabinetnya - itu telah mengundurkan diri pada Januari 2021 setelah menerima tanggung jawab politik atas skandal yang melibatkan kantor pajak negara, yang secara keliru dicap sebagai penipu ribuan orang tua yang mengklaim tunjangan pengasuhan anak.

Namun demikian, Rutte akan memimpin koalisi baru yang disebut Rutte IV, yang terdiri dari empat partai yang ikut mundur untuk mengakhiri masa jabatan ketiganya.

(Foto: PM Belanda Mark Rutte -WPRI)

Partai Rakyat untuk Kebebasan dan Demokrasi pimpinan Rutte -- bersama dengan D66 yang berhaluan tengah, pro-Eropa, Christian Democratic Appeal, dan Christian Union yang berhaluan tengah -- memegang mayoritas tipis di parlemen Belanda yang memiliki 150 kursi.

Raja Belanda Willem-Alexander mengambil sumpah koalisi penguasa baru dalam upacara yang menjaga jarak sosial di Istana Noordeinde di Den Haag pada hari Senin. Ia mengucapkan selamat kepada para menteri baru dan berharap mereka “sehat dan bijaksana” dalam pekerjaan baru mereka.

Kesetaraan Gender

Untuk pertama kalinya dalam sejarah politik Belanda, setengah dari 20 menteri senior Kabinet adalah perempuan. Empat belas dari 29 menteri dan sekretaris negara juga akan dipimpin oleh politisi perempuan.

Salah satunya, Ketua D66 Sigrid Kaag, menteri keuangan baru, mengambil bagian dalam pengambilan sumpah melalui konferensi video karena dia mengisolasi diri setelah dinyatakan positif COVID-19.

"Ini adalah awal yang sedikit berbeda dari yang saya harapkan, tetapi saya akan memulai dengan penuh energi," cuit Kaag pada hari Minggu (9/1).

(Foto: Sigrid Kaag di pesawat operasional pemerintah -ANP)

Program penting pemerintahan baru akan fokus pada penanganan COVID-19, kebijakan kekurangan perumahan, masa depan pertanian, perubahan iklim, dan pembangunan dua pembangkit listrik tenaga nuklir.

Pemerintah baru juga telah menguraikan rencana untuk memotong pajak, menawarkan pengasuhan anak yang hampir gratis untuk orang tua yang bekerja, serta membawa kembali hibah untuk siswa pendidikan tinggi. ***(Sumber dan Foto: Euronews/AFP, AP)