Ketua Matakin, Budi S Tanuwibowo: Kedepankan Budaya Malu Jika Ingin Menjadi Negara Besar!

Ketua Matakin, Budi S Tanuwibowo: Kedepankan Budaya Malu Jika Ingin Menjadi Negara Besar!

KABARINDO, BOGOR --  Ketua Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin)  Xs. Ir. Budi Santoso Tanuwibowo, M.M, mengungkapkan jika ingin membangun negara yang paling utama adalah membangun manusia pribadinya maupun keluarga.

"Membangun bagunan asal memiliki uang dan niat pasti bisa, tetapi jika membangun manusia belum tentu bisa. Inilah fokus kita kedepan, contoh sederhana membangun disiplin saja  sangat sulit, disiplin berlalu lintas, disiplin memegang janji, tepat anggaran menggunakan penuh tanggung jawab, jika ini bisa diterapkan maka Indonesia bukan lagi nomor  4 tapi nomor 1 di dunia," paparnya dalam sambutannya dimalam perayaan tahun baru Imlek 2575 Khongzii di SMP Segar Cimanggis, Depok, Jum'at (09/02/2024). 

Pantauan KABARINDO.com, perayaan yang diawali malam kebaktian dilanjutkan pertemuan tokoh agama, malam kesenian, sembahyang tutup tahun dan doa syukur sambut tahun baru Imlek dihadiri pula Presiden RI ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Wakil Ketua Umum MUI yang juga Ketua PBNU KH. Marsudi Syuhud, Mayjen (Purn) Wisnu Bawa Tenaya, S.IP, (Ketua Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia), Pendeta Gomar Gultom, (Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia), Romo Kardinal Ignatius Suharyo (Tokoh Katolik Seluruh Indonesia), Engkus Kuswana (Presedium Majelis Luhur Kepercayaan Indonesia), Tri Eko Sriyanto (Ketua Paguyuban Spiritual Nusantara), Kapolres Depok Kombes Pol Arya Perdana, Danramil 03/Sukmajaya Kapten Infanteri Uswan Aswan Siregar, Ketua Matakin Xs Budi S Tanuwibowo, tokoh agama, umat Khonghucu dan masyarakat sekitar.

Budi menerangkan kembali, 
tema Imlek tahun ini mengingatkan agar mempunyai rasa (budaya) malu. Karena budaya Malu inilah yang membuat negara Jepang menjadi negara besar.

"Ini yang harus kita bangun, agar kita memiliki rasa malu yakni malu mengakui sesuatu yg bukan miliknya jangan mengambil milik orang lain," terangnya lagi 

Ada hakikatnya, lanjut Budi di malam Imlek ini moment dimana berkumpulnya seluruh anggota keluarga dengan menggelar makan bersama. 

Ajaran agung dalam salah satu kitab agama Khonghucu / negara itu terdiri atas keluarga-keluarga / dimana klu kondisi setiap keluarga berjalan aman dan damai berimplikasi tercipta nya negara yang aman dan damai 

"Keluarga adalah pokok kokoh berdirinya sebuah negara dan tiang utama sebuah negara. Kalau membangun negara yang penting adalah membangun manusia terutama pribadi dan keluarga. Sebuah negara mustahil berdiri kokoh, jika keluarganya berantakan," ujarnya.

Budi menambahkan, membangun pribadi dan keluarga akan menjadi fokus Matakin ke depannya. 

Bersama tokoh lintas agama, Ketua Matakin Budi membentuk Forum Indonesia Peduli Damai. Dengan kondisi bangsa di tahun politik, forum ini menempatkan diri di tengah untuk menciptakan suasana damai dan rukun sesama anak bangsa. 

Sementara itu, SBY pada kesempatan sambutannya mengucapkan selamat atas perayaan malam tahun baru Imlek 2575 yang akan dirayakan esok hari pada Sabtu (10/2/2024).

"Semoga tahun baru Imlek 2575 ini membawa berkah, kedamaian, kebahagiaan bagi segenap umat Kongchucu dan sejatinya bagi kita semua," papar SBY awali sambutannya. 
  
SBY mengapresiasi bersatunya para tokoh agama dalam menjaga kedamaian bangsa Indonesia dengan bersama-sama melantunkan doa kepada yang Maha Kuasa.

"Oleh itu saya mengajak para pemimpin agama yang telah melantunkan doanya, mari kita menjaga kebersamaan, persatuan, dan semoga kebersamaan itu bisa menjadi bagian dari solusi itu dan itu sangat mulia," pungkas SBY. Foto: Orie Buchori/KABARINDO.com