Ketua PMI Pusat Jusuf Kalla : PMI Siap Bantu Afghanistan Pasca Gempa Dahsyat

Ketua PMI Pusat Jusuf Kalla : PMI Siap Bantu Afghanistan Pasca Gempa Dahsyat

KABARINDO, JAKARTA - Ketua PMI Pusat, Jusuf Kalla menegaskan siap membantu korban Afghanistan pasca gempa dahsyat berkekuatan M 6,1 yang mengguncang negara tersebut, Rabu, (22/6/2022), dini hari. Hal tersebut disampaikan Jusuf Kalla usai menerrima Qais Barakzai, Kuasa Usaha ad Intern Kedutaan Afghanistan di kediaman pribadi jk , jalan brawijaya, jakarta selatan,, Jumat, 24 Juni 2022.

"Soal bantuan kita selalu siap, tapi kita akan bicara lebih dahulu dengan Duta Besar Afghanistan dan Bulan Sabit Merah bagaimana cara membantu mereka," kata Jusuf Kalla di Jakarta.

Apalagi, kata JK, mereka tentu  saja sangat membutuhkan bantuan dari semua pihak di tengah kondisi yang sudah sulit. Ditambah dengan bencana yang menyebabkan 1000 orang meninggal dunia dan bencana banjir. 

Lebih jauh JK memastikan bentuk bantuan PMI akan berbentuk dana dan besarannya akan dibicarakan dengan pengurus PMI. JK memahami kondisi Afghanistan saat ini untuk bantuan medis atau barang. "Di sana tidak mudah transportasi. Secara tenaga mereka cukuplah. Tapi mereka butuh dana untuk belanja kebutuhan di sana," ujar Wapres ke-10 dan 12 tersebut.

"Tapi intinya kita akan bantu lewat Bulan Sabit Merah," pungkas JK.

Selebihnya, JK menyampaikan prihatin dan rasa belansungkawa atas gempa besar yang mengguncang Afghanistan tersebut. 

Seperti diketahui, gempa bumi dahsyat mengguncang Provinsi Paktika dan Provinsi Khost di Afghanistan. Dalam berita yang beredar, 1.000 jiwa dikabarkan meninggal dunia dan 1.500 jiwa lainnya mengalami luka-luka.

Gempa bumi ini terjadi Selasa (21/6), yang menyebabkan ratusan rumah hancur akibat gempa berkekuatan 6,1 Skala Richter yang terjadi di kedalaman 51 km (32 mil). Kondisi tersebut menjadikan bencana gempa ini yang paling mematikan yang menyerang Afghanistan dalam dua dekade terakhir. Gempa bumi melanda sekitar 44 km dari kota Khost dan getarannya terasa hingga 500 KM ke Pakistan dan India.