Mampu Turunkan Stunting, Kemenkes Beri Penghargaan untuk Kaltim

Mampu Turunkan Stunting, Kemenkes Beri Penghargaan untuk Kaltim

KABARINDO, JAKARTA - Bertepatan dengan Hari Kesehatan Nasional yang jatuh 12 November 2025, Kementerian Kesehatan menggelar Rapat Koordinasi Nasional Percepatan Penurunan Stunting serta memberikan penghargaan kepada daerah yang sukses menurunkan stunting.

Rakornas ini dihadiri oleh wakil presiden Gibran Rakabuming Raka. Gibran menegaskan pentingnya kerja kolaboratif antara pemerintah pusat dan daerah untuk mencapai target penurunan angka stunting nasional menjadi 14,2 persen pada 2029.

“Kuncinya ada pada sinergi antara pusat dan daerah,” ujar Gibran.

Di tahun 2025 ini, provinsi Kalimantan Timur yang berhasil mendapat penghargaan Provinsi dengan Penurunan Prevalensi Stunting Terbaik dan Provinsi dengan Prevalensi Stunting Terendah.

Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas'ud menerima langsung penghargaan ini dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di Kantor Kemenkes, kawasan Kuningan, Rabu (12/11/2025).

Rudy senang angka stunting di wilayahnya saat ini telah terkendali dan berada di bawah rata-rata nasional. Dia berjanji akan terus menjaganya agar angka stunting di Kaltim terus di bawah rata-rata.

“Acara hari ini soal penurunan stunting secara nasional. Kata pak wapres penurunan stunting tahun ini sudah baik. Seluruh kabupaten kota dan provinsi akan bahu membahu dengan pemerintah pusat. MBG sangat memberikan dukungan untuk bisa menurunkan stunting juga posyandu-posyandu," kata Rudy.

"Kami menerima penghargaan ini dari Kemenkes karena kami bisa melakukan pencegahan stunting baik yang terbaik maupun yang terendah,” ujar Rudy di Gedung Kementerian Kesehatan.

Meski meraih penghargaan, Rudy tak mau cepat puas. Dia akan terus melakukan penguatan agar Kaltim bisa sukses dalam urusan stunting ini di tahun-tahun mendatang.

“Diperlukan penguatan koordinasi lintas sektor serta konsistensi program intervensi gizi di setiap daerah. Pastinya dengan MBG dan Posyandu akan diberdayakan. Termasuk memberikan penyuluhan pernikahan dini itu bisa dicegah dan remaja putri diberikan zat besi agar menghasilkan generasi-generasi yang sehat.