Membedah Jurus Jitu Erajaya Kuasai Pasar Digital

Membedah Jurus Jitu Erajaya Kuasai Pasar Digital
Membedah Jurus Jitu Erajaya Kuasai Pasar Digital

ERAJAYA DIGITAL CENTER : PT Erajaya Swasembada, Tbk. (ERAA) terus melakukan ekspansi gerai fisik demi mendekatkan diri kepada pelanggan setianya. (FOTO/ISTIMEWA) 

 

KABARINDO, JAKARTA – Gaya hidup digital kini menjadi tren di masyarakat Indonesia. Tak hanya kelsas atas, namun gaya hidup digital juga menjadi ikon kalangan menengah di perkotaan. Berdasarkan survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII)  pada tahun 2024 mencapai 79,5%, nail dari tahun sebelumnya yang sebesar 78,1%. Hal ini menunjukkan bahwa internet semakin menjadi kebutuhan yang tidak terpisahkan bagi masyarakat Indonesia.

Dari total populasi penduduk Indonesia sebanyak 278.696.200 jiwa, sebanyak 221.563.479 jiwa telah terkoneksi dengan internet pada tahun 2024.  Penetrasi internet itu tentu saja dibarengi dengan pentrasi piranti seluler (hardware). Menurut laporan POS Retail Audit dari GfK Indonesia, anak perusahaan NielsenIQ (NIQ), pasar  smartphone Indonesia mencatat pertumbuhan sebesar 3,8% selama paruh pertama tahun 2024, dengan total penjualan mencapai Rp48,9 triliun. Dari sisi volume, diproyeksikan saat ini telepon seluler (ponsel) yang beredar melebih populasi. Mengingat, satu orang bisa memiliki lebih dari satu ponsel.

Gurihnya pasar gawai itu membuat banyak peritel tergiur untuk mendapatkan porsi terbesar. Sayangnya, hanya ada satu pemenang. Dan pemenang itu adalah PT Erajaya Swasembada, Tbk. (ERAA) atau populer dengan brand Erajaya. memiliki pangsa pasar lebih dari 40% sebagai perusahaan ritel dan distributor perangkat mobile terbesar di Indonesia. Erajaya juga memiliki gerai di Malaysia dan Singapura. Kesuksesan Erajaya itu karena  menerapkan model bisnis online-to-offline (O2O) atau yang biasa disebut omnichannel di empat vertikal bisnisnya. Empat vertikal bisnis tersebut adalah Erajaya Digital, Erajaya Active Lifestyle, Erajaya Beauty & Wellness.

Gerai iBox yang dioperasikan Erajaya Digital di mal Senayan City, Jakarta. (FOTO/ANTON CH)

Erajaya tak pilih-pilih dalam menghadirkan produk yang menunjang gaya hidup digital. Smartphone kelas premium hingga low end pun tersedia di gerai offline maupun online. Bahkan, kebutuhan produk digital pemilik hobi tertentu seperti petualangan outdoor pun disodorkan. Strategi Erajaya menggabungkan belanja online dan offline menciptakan pengalaman yang menyenangkan bagi pelanggan. Pelanggan dapat berbelanja online dan kemudian mengambil pesanan mereka di toko, atau mendapatkan bantuan yang dipersonalisasi dari staf di toko. 

Popularitas e-commerce yang mulai meredup sudah diantisipasi Erajaya dengan membangun EDC (Electronic and Digital Center) mengadopsi konsep semi terbuka, menampilkan outlet mandiri yang dihubungkan oleh koridor, memungkinkan pengunjung berbelanja sambil menikmati suasana santai. Erajaya Group mengoperasikan beberapa gerai di lokasi ini, antara lain DJI Experience Store, Erafone & More, iBox, IT (Immersive Tech), GARMIN Brand Store, Samsung by Erafone, Urban Republic, dan Xiaomi Store. Selain itu, di lokasi yang sama, pengunjung EDC dapat menjelajahi toko-toko dari brand ternama lainnya seperti ADVANCE, AGRES.ID, De'sound, Deride, Huawei, JBL, LG, Logitech, OPPO, OSIM, Polytron Electric Vehicle, realme, Roomi, TCL, Toshiba, Trade in Plus, dan Vivo.

CEO Erajaya Digital Joy Wahjudi mengatakan, pihaknya  menghadirkan Erajaya Digital Complex sebagai pusat gaya hidup digital dengan pengalaman one-stop shopping dalam ruang ritel terbesar dan terlengkap.  “Kami menghadirkan toko-toko dengan konsep terbaik dari merek-merek terkemuka dan pionir. Tak kalah pentingnya, EDC juga mencapai tonggak penting sebagai lokasi toko monobrand perdana untuk Toshiba dan zona pengalaman LG pertama, terbesar, dan terlengkap di Indonesia,”ujarnya beberapa waktu lalu. 

Erajaya mengajak para pelanggan setianya untuk mengunjungi EDC dan menikmati pengalaman berbelanja yang unik dengan promosi menarik untuk mendapatkan produk yang diinginkan. Tak hanya EDC, Erajaya Digital juga tetap agresif membuka toko offline. Dengan meresmikan dua Samsung Premium Store di Bintaro Jaya Xchange Mall 2 dan Klaten Town Square untuk melayani pelanggan setia yang mencari produk Samsung terbaik. Kedua toko yang berlokasi di Tangsel dan Klaten ini merupakan bagian dari jaringan ritel Samsung by erafone yang kini beroperasi dengan identitas baru yang sebelumnya dikenal sebagai Samsung oleh NASA.

“Erajaya Digital bertujuan untuk mendekatkan para pecinta Samsung dengan brand erafone yang sudah terkenal di kalangan pengguna gadget dan elektronik di Indonesia melalui nama barunya, Samsung by erafone. Sebagai salah satu reseller Samsung terbesar di Indonesia, kami berkomitmen untuk memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan setia kami dalam memperoleh produk-produk Samsung seperti smartphone, tablet, wearable, dan lainnya,”papar Joy.

Suasana gerai iBox yang menawarkan beragam produk dan aksesori Apple. (FOTO/ANTON CH).

Samsung by erafone dipersembahkan oleh anak perusahaan Erajaya Digital, PT Nusa Abadi Sukses Artha (NASA) yang bekerja sama dengan Samsung Electronics Indonesia. Nama baru Samsung by erafone ini merupakan bagian dari rebranding erafone yang dilakukan pada 15 Agustus 2024. Saat ini terdapat 137 toko Samsung by erafone yang tersebar di berbagai kota di Indonesia. Erajaya Digital meresmikan gerai produk digital “orang kota” yakni iBox Apple Premium Partner di Delipark Mall Medan untuk melayani pelanggan setia dengan rangkaian produk Apple seperti Apple Watch, iPad, iPhone, MacBook dan aksesoris seperti Airpods serta AirTag. 

Lokasi ini menjadi gerai iBox Apple Premium Partner pertama di Pulau Sumatera, sekaligus menjadi bagian dari 12 gerai iBox Apple Premium Partner yang beroperasi di Indonesia, seperti di Bandung, Depok, Jakarta, Medan dan Tangerang. Pelanggan setia juga berkesempatan untuk menikmati promo menarik pada periode grand opening ini. “Gerai iBox APP menawarkan konsep belanja yang berbeda, layanan purna jual yang lengkap serta solusi bagi pelaku usaha kecil dan menengah. Membangun jaringan ritel iBox di berbagai kota di Indonesia merupakan komitmen kami untuk melayani lebih banyak pelanggan setia yang ingin mendapatkan produk Apple secara mudah dan nyaman,”sebutnya.

Peresmian gerai iBox APP di Delipark Mall Medan melengkapi jaringan iBox yang sebelumnya berjumlah 27 gerai di berbagai kota di Pulau Sumatera seperti Aceh, Bengkulu, Medan, Padang, Palembang, Pekanbaru, dan lainnya. Secara keseluruhan, terdapat 159 gerai iBox di Indonesia yang melayani pelanggan setia. Kehadiran gerai iBox APP menghadirkan pengalaman berbelanja yang berbeda karena beroperasi tanpa mesin kasir fisik dan kebutuhan dari pengunjung akan dilayani secara langsung oleh staf terlatih. Pelanggan setia berkesempatan untuk mengikuti iBox Experience Day yang digelar berkala untuk mengenal lebih dalam tentang produk Apple. Aktivitas ini dipandu oleh iBox Expert yang merupakan Apple Certified Trainer.

Pelaku UKM juga bisa memanfaatkan kehadiran gerai iBox APP untuk mendukung usahanya. Mereka bisa berkonsultasi terkait penggunaan khusus perangkat Apple serta mendapatkan pengetahuan dan solusi perangkat keras, perangkat lunak maupun pembiayaan.

Menjadi Pilihan Masyarakat

Pakar Pemasaran yang juga Managing Partner Inventure Yuswohady, Erajaya memiliki kekuatan besar di channel distribusi fisik. Hal itulah yang menjadi kekuatan utama Erajaya yang tak bisa ditandingi oleh kompetitornya. “Erajaya punya kekuatan seperti itu karena hadir di waktu yang tepat. Yakni saat bulan madu HP akhir 1990-an. HP menjadi barang baru yang sangat populer, dan Erajaya satu-satunya pemain yang pada saat itu fokus mengembangkan jaringan distribusi,” ujarnya kepada saat dihubungi beberapa waktu lalu. 

Dia mengatakan, seiring dengan berjalannya waktu, keberadaan channel toko fisik kemudian dijadikan alat branding yang terbukti efektif mengenalkan Erajaya kepada masyarakat Indonesia. “Erajaya membuat network yang luar biasa. Sehingga orang beli handphone belinya di Erajaya,” sebut Yuswohady.  Menurut dia, manajemen Erajaya sejak awal sudah mengerti cara memperluas pasar melalui jaringan fisik. Bahwa kekuatan marketing itu ada di channel. Meskipun seiring berjalannya waktu, channel penjualan online booming, namun keberadaan gerai fisik tak tergerus. Dengan memiliki kompetensi di channel penjualan offline, Erajaya memiliki keleluasaan untuk menentukan produk apa yang akan dijual.

Strategi jitu Erajaya itu berpengaruh pada kinerjanya yang semakin moncer. Erajaya mencatat laba bersih sebesar Rp791,16 miliar hingga kuartal III-2024.

Produk Erajaya Digital dipamerkan di mal Senayan City, Jakarta. (FOTO/ANTON CH)
Realisasi itu naik 60%v dibandingkan periode sama tahun lalu senilai Rp494,83 miliar. Laba per saham dasar ERAA melesat 50,13 per saham, dari semula Rp31,35 per saham.

Pendapatan bersih ERAA tercatat Rp 48,6 triliun hingga kuartal III-2024, naik 13,52% dari posisi yang sama tahun lalu sebesar Rp 42,81 triliun. Total penjualan yang berasal dari telepon seluler, tablet dan komputer mencapai Rp 39,42 triliun. Peralatan elektronik lainnya mencapai Rp 1,94 triliun. Produk operator tercatat Rp 1,24 triliun dan aksesoris sebesar Rp 5,9 triliun. ERAA memiliki total aset sebesar Rp 23,55 triliun per 30 September 2024, naik dari posisi akhir tahun 2023 sebesar Rp 20,44 triliun. Ekuitas perusahaan juga tercatat naik dari Rp 8,13 triliun per 31 Desember 2023 menjadi Rp 8,78 triliun pada akhir 30 September 2024.

Wakil Direktur Utama PT Erajaya Swasembada, Hasan Aula saat paparan publik Agustus 2024 silam mengatakan, Perseroan dalam 2-3 tahun terakhir terus mengembangkan portofolio bisnis dengan memperkenalkan merek ritel baru serta ekspansi jaringan gerai. Hingga 30 Juni 2024, Erajaya Group telah memiliki 2.113 gerai ritel yang beroperasi di Indonesia, Malaysia dan Singapura serta didukung oleh 78 pusat distribusi dan lebih dari 53.000 gerai ritel pihak ketiga. Dengan ekosistem yang kuat seperti itu, tak heran apabila Erajaya menjadi pemimpin pasar di industri digital di Tanah Air.