Pemicu Pemerintah Bekerja Lebih Giat: Kepuasan Publik

Pemicu Pemerintah Bekerja Lebih Giat: Kepuasan Publik

KABARINDO, JAKARTA - Pemerintah akan terpicu untuk bekerja lebih giat karena adanya kepuasan dari publik.

Hal tersebut disampaikan oleh Staf Khusus Presiden, Aminuddin Maruf.

Amin mengatakan bahwa hasil survey lembaga Indikator Politik yang mengatakan adanya peningkatan kepuasan publik atas kinerja pemerintah akan memicu pemerintah bekerja lebih giat.

Generasi Baby Boomers (57 tahun ke atas) dan milenial (20-40 tahun) jadi yang terbanyak menunjukkan kepuasan atas kinerja pemerintah.

"Tentu kita mengapresiasi hasil tersebut. Namun, hal itu tidak membuat kita puas, justru memicu agar kami bekerja dengan keras agar bisa berbuat lebih banyak lagi untuk masyarakat," kata Amin.

"Kepuasan dari generasi milenial menjadi gambaran program-program yang dilakukan pemerintah disambut baik oleh mereka. Ini patut kita syukuri dan tingkatkan."

Amin mengaku bersyukur atas respons positif mansyarakat soal penanganan pandemi dan juga diberlakukannya PPKM.

Menghadapi gelombang varian baru Omnicron, Amin berharap Indonesia bisa melewatinya dengan persatuan.

"Dengan bersatunya pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi ancaman gelombang ketiga ini, saya Insya Allah yakin kita bisa melewatinya. Saya berharap generasi 'millenials' menjadi garda terdapat dalam taat protokol kesehatan, agar kita semua bisa selamat melewati fase ini," kata amin.

Hasil survey Indikator Politik Indonesia mengatakan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencapai 72 persen atau tertinggi selama pandemi.

"Tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi meningkat tajam dari 59 persen pada Agustus 2021 menjadi 72 persen di November 2021," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi.

Survei Indikator Politik Indonesia dilaksanakan pada 2-6 November 2021 dengan melibatkan 2.020 responden dengan sampel basis 1.220 dan 'oversample' 800, responden sudah memiliki hak pilih, serta menggunakan metode "multistage random sampling".

Rata-rata simpangan hasil penelitian tersebut sekitar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Sumber: Antara
Foto: Antara