Pengprov Pesti Kaltim Konsisten Bina Atlet Soft Tennis Usia Dini, Lahirkan Talenta Nasional
JAKARTA, KABARINDO – Pembinaan atlet usia dini menjadi kunci utama dalam mencetak atlet profesional yang siap bersaing di level nasional dan internasional. Pengurus Provinsi Persatuan Soft Tennis Indonesia (Pengprov Pesti) Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi salah satu yang paling konsisten dalam menjalankan program pembinaan tersebut.
Sekretaris Jenderal Pengprov Pesti Kaltim, Noor Asnan, menegaskan bahwa sejak berdiri pada tahun 2015, pihaknya aktif membina atlet dari usia 10 hingga 20 tahun. Konsistensi ini membuahkan hasil dengan rutin menyumbangkan atlet berbakat ke Tim Nasional (Timnas) Soft Tennis Indonesia.
“Dari awal berdiri hingga sekarang, kami tetap berkomitmen melakukan pembinaan dari usia dini. Tujuan akhirnya adalah mencetak atlet handal yang bisa berkiprah di kancah nasional hingga internasional,” ujar Noor Asnan dalam acara Training Camp and Technical Education for Coach yang digelar oleh PP Pesti di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (29/1/2025).
Noor Asnan
Saat ini, Pesti Kaltim tengah membina sekitar 100 atlet muda dari tujuh kabupaten/kota. Salah satu hasil pembinaan yang menonjol adalah Saiful Fadillah, atlet berusia 19 tahun yang telah tampil di berbagai turnamen nasional dan internasional, termasuk Pekan Olahraga Nasional (PON) Sumut-Aceh 2024 dan Kejuaraan Dunia di Jinsang, China.
Keberhasilan Pesti Kaltim tidak hanya terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Sejak awal berdiri, mereka telah mencetak atlet berprestasi. Pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) 2015 di Jakarta, mereka berhasil meraih perunggu di nomor tunggal putra melalui Gusti Jaya Kusuma.
Kemudian pada 2016, Pesti Kaltim sukses menjadi tuan rumah Kejurnas di Balikpapan dengan raihan 2 medali emas, 2 perak, dan 2 perunggu. Pada tahun yang sama, mereka juga mengikuti ekshibisi PON dan membawa pulang 1 perak serta 3 perunggu.
Prestasi semakin cemerlang pada 2017 ketika Pesti Kaltim berpartisipasi dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) di Kutai Timur. Atlet mereka, Gusti Jaya Kusuma, bahkan terpilih mewakili Indonesia di Asian Games 2018 Jakarta-Palembang dan berhasil meraih medali perunggu.
Noor Asnan menegaskan bahwa program pembinaan atlet usia dini di Kaltim akan terus digalakkan, meskipun saat ini pendanaan masih bersumber dari swadaya klub NSTC.
“Alhamdulillah, setiap kabupaten/kota di Kaltim sudah memiliki atlet junior. Kami akan terus berusaha membangun dan mengembangkan soft tennis di daerah ini agar semakin banyak atlet yang bisa berprestasi di level nasional dan internasional,” pungkasnya.
Comments ( 0 )