Polisi Bolivia Tangkap Komandan Militer Kudeta Gagal
KABARINDO, JAKARTA -- Komandan militer berpangkat tinggi di Bolivia, Juan Jose Zuniga Macias ditangkap kepolisian Bolivia karena upaya kudeta yang gagal. Macias merupakan tokoh yang kontroversial di bidang politik dan militer Bolivia.
Selama masa jabatan, Zuniga sebagai Panglima Angkatan Darat Bolivia diberitakan oleh sejumlah tuduhan dan perselisihan. Ia disebut mantan Presiden, Evo Morales sebagai orang utama atau yang disebut "rencana hitam", yang merupakan dugaan plot untuk menargetkan lawan politik dan pemimpin petani koka.
Selama masa karirnya, Zuniga dituduh telah melakukam penggelapan beberapa kali. Ia didakwa karena menggelapkan sedikitnya 2,7 juta bolivianos yang ditunjukkan untuk Retna Dignidad dan bonus Juanvito Pinto, di antara proyek-proyek sosial lainnya. Atas tuduhan ini, Zuniga dijatuhkan hukuman kurungan (penjara) selama tujuh hari dan tuduhan pemalsuan dokumen terkait pembayaran biaya perjalanan.
Di sisi lain, kenaikan Zuniga di Angkatan Bersenjata disebabkan pemahaman gerakan politiknya dan kemampuannya dalam intelijen militer walaupun sejarahnya kontroversial.
El Deber, sebuah publikasi mengklaim Zuniga tidak pernah berprestasi secara akademis saat maju di bidang militer. Meski demikian, status tinggi yang dimilikinya telah dijamin keterampilan kognitif dan pemahamannya terhadap dinamika politik.
Lebih lanjut, pada awal 2024, Presiden Luis Arce mengonfirmasi jabatan Zuniga. Namun, masa jabatannya sebagai komandan harus berakhir secara tiba-tiba setelah ia melontarkan serangan berupa komentar terhadap mantan presiden, Evo Morales.
Komentar tersebut dilontarkan Zuniga, Senin, dengan mengatakan Morales "tidak bisa lagi menjadi presiden negara ini." Ia melanjutkan tidak akan membiarkan tindakan apa pun yang menginjak-injak konstitusi atau tidak mematuhi amanat rakyat.
Sehari seteah mengatakan hal tersebut, Zuniga dibebas tugaskan dari pekerjaannya. Gambar yang dikirim ke media lokal, menunjukkan Zuniga berhenti di sebuah tank bersama kendaraan militer lainnya di kantor Eksekutif di La Paz. Red dari berbagai sumber
Comments ( 0 )