SAYA #SAHABATYATIMINDONESIA Community; Bergaung Lagi Dari Kampus UI Depok

SAYA #SAHABATYATIMINDONESIA Community; Bergaung Lagi Dari Kampus UI Depok

LAUNCHING KOMUNITAS #SayaSahabatYatim

Auditorium Vokasi Universitas Indonesia, 12 Maret 2019

Vokasi UI Depok, Kabarindo- Jika negara ingin maju, maka benahilah dulu pendidikannya.

Hal ini tentunya sangatlah masuk dalam akal dan pikiran kita. Mempunyai generasi penerus yang handal dan berkualitas, tentunya merupakan asset yang sangat penting bagi suatu keluarga bahkan negara.

Dari lingkup yang paling kecil saja, keluarga misalnya. Orang tua yang bisa menyiapkan pendidikan yang baik bagi anak-anaknya, tentunya mempunyai harapan dan kesempatan yang lebih besar untuk mempunyai masa depan yang lebih cerah.

Bayangkan, berapa banyak jumlah keluarga di negara Indonesia ini, tentunya juga akan berpengaruh terhadap masa depan bangsa dan negara.

Namun, sayangnya banyak juga anak-anak Indonesia sebagai generasi penerus yang tidak mempunyai kesempatan untuk bisa menikmati  indahnya dunia pendidikan. Hal ini disebabkan banyak faktor, namun pada umumnya adalah masalah keterbatasan biaya.

Memang dalam hal ini pemerintah sudah berupaya mengatasi masalah ini, antara lain dengan di terbitkannya Kartu Indonesia Pintar. Tapi apakah program ini sudah pasti bisa merangkul seluruh anak Indonesia? Jawabannya adalah belum, karena kita juga harus menyadari bahwa pemerintah juga punya keterbatasan. Karena itulah perlu peran serta seluruh komponen masyarakat untuk mewujudkan langkah mulia tersebut. 

Karena dasar pemikiran tersebut, Yayasan Sahabat Yatim Indonesia selaku Lembaga Sosial Kemanusiaan yang selama ini bergerak dalam kegiatan pengasuhan bagi anak-anak Indonesia dari keluarga marginal, anak-anak yatim dan dhuafa, perlu ikut terjun dan meningkatkan jangkauan kegiatannya membantu mengatasi permasalahan di atas.

Sahabat Yatim Indonesia yang berkantor pusat di bilangan Graha Raya Bintaro Tangerang Selatan, saat ini fokus pada pelaksanaan beragam Program Sosial Kemanusiaannya yakni Program Pengasuhan di Asrama Asuh (saat ini ada 17 Asrama Asuh Sahabat Yatim Indonesia tersebar di belasan kota di Indonesia), dan Program bantuan biaya pendidikan rutin bagi anak-anak yatim dan dhuafa di sekitar asrama yang totalnya hingga saat ini hampir mencapai 2.000 orang.

Namun dalam pelaksanaanya, Sahabat Yatim Indonesia mengalami kesulitan dalam hal jangkauan akses serta kecepatan informasi di lapangan.

Hal ini karena keterbatasan sumber daya manusia yang di miliki. Karena itulah, Sahabat Yatim Indonesia merasa perlu membangun jaringan yang seluas-luasnya dengan berbagai elemen yang mempunyai pandangan yang sama dan bersedia bergerak bersama dalam kegiatan kemanusiaan yakni membantu anak-anak Indonesia khususnya yatim dan dhuafa untuk bisa berkesempatan mendapatkan pendidikan yang seharusnya.

Awal Januari 2019 tercetuslah ide membentuk komunitas relawan guna memperluas jangkauan penerima manfaat serta akses informasi mengenai keberadaan anak-anak Indonesia yang mengalami kendala dalam mengenyam pendidikan yang disebabkan keterbatasan biaya pendidikan dan lainnya.

Akhirnya dibentuklah Komunitas #SayaSahabatYatim.

“Kami berharap dengan dibentuknya Komunitas #SayaSahabatYatim, terjadi percepatan informasi serta luasnya jangkauan dalam membantu anak-anak Indonesia yang kurang beruntung untuk mendapatkan dukungan dalam kegiatan pendidikan mereka, ungkap Ikhsan, SEI,MM ,Direktur Yayasan Sahabat Yatim Indonesia mengungkapkan tujuan di bentuknya komunitas #SayaSahabatYatim.

Sahabat Yatim Indonesia benar-benar serius akan komunitas ini.

Sebagai bentuk keseriusan komunitas #SayaSahabatYatim, maka siang tadi Selasa, 12 Maret 2019, bertempat di auditorium Vokasi Universitas Indonesia, #SayaSahabatYatim sukses dilaunching komunitas ini bersama-sama dengan keluarga besar Sahabat Anak Indonesia.

Selain dihadiri tokoh nasional pecinta anak, Kak Seto serta Dra. Niniek L Karim, aktris yang juga seorang psikolog senior.

Selain itu, dukungan terhadap #SayaSahabat Yatim juga di sampaikan oleh Dr. Devie Rahmawati, S.Sos., M. Hum , ketua program studi komunikasi Vokasi Universitas Indonesia dan Ir. Fachrul Muchsen, ketua Koalisi Anak Madani Indonesia (KAMI) bersama Sekjennya Kak Hoky, Kak Arie Bekti Hapsari (SekarNusa), H.Jamal Ketua Forum LKSA se-DKI dan Kak Manurung dari BKKKS DKI.

Bahkan sebelum itu, Prof. Muhadjir Effendy, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI juga pernah menyampaikan dukungannya untuk komunitas #SayaSahabatYatim.

Bermacam dukungan inilah yang membuat Sahabat Yatim Indonesia semakin yakin untuk menjadikan komunitas #SayaSahabatYatim menjadi besar, bahkan menjadi trend bagi generasi milenial seperti Vino.Bastian, Jefri NichoL, Rizky Nazar, Syifa Hadju sampai Angga Dwimas sudah menjadi SahabatYatim Indonesia, Anda ?

Penulis : Yudhi Permana