Sidang IPU 144 di Nusa Dua - Bali, Dihadiri 1.000 Delegasi dari 115 Negara
KABARINDO, BALI - Putu Supadma Rudana, Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR, mengatakan Sidang Inter-Parliamentary Union (IPU) 144 di Bali International Convention Center (BICC) Nusa Dua, akan memulihkan perekonomian dan pariwisata. Sebab, Bali merupakan destinasi utama dari pariwisata Indonesia.
"Tujuan utama adalah sumbangsih bagi rakyat Indonesia dan pemerintah, yaitu mengawali pasca pandemi COVID-19. Kita harap momentum awal untuk kembali pulihnya perekonomian dan pariwisata. Kami BKSAP terus menggaungkan," kata Putu di Bali pada Sabtu, 19 Maret 2022.
Selama ini, kata dia, masyarakat Indonesia dan dunia menghadapi pandemi COVID-19. Selama 2 tahun terakhir, semua tidak mudah untuk bepergian, tidak mudah traveling, tidak mudah untuk meeting atau konvensi dan sidang-sidang.
Tapi gayung bersambut, Putu mengatakan bahwa pemerintah saat ini sudah membuka diri dengan kembali mengoperasionalkan Bandara Ngurah Rai dan menghapuskan karantina. Sehingga, Sidang IPU 144 bisa digelar di Bali dan dihadiri sekitar 115 negara, delegasi sekitar 1.000 orang, dan ketua parlemen ada 33 orang.
"Kami kemarin menyuarakan promosi IPU di luar negeri dengan tantangan bahwa belum selesai pandemi, tapi namanya promosi harus dilakukan diawal. Ini perjuangan kami meyakinkan pemerintah, khususnya Pak Menteri Koordinator Maritim dan Investaai agar membebaskan karantina," ujar Anggota DPR asal daerah pemilihan (dapil) Bali ini.
Tentu, Putu mengatakan Sidang IPU 144 ini menjadi momentum yang baik bagi Indonesia untuk hadir kembali dan telah siap bersama masyarakat dunia, membangun ekonomi, meningkatkan ekonomi, dan memulihkan berbagai hal pasca pandemi.
"Kami harap dengan hadirnya event Sidang IPU 144 ini masyarakat dapat manfaat yang signifikan dan maksimal, dari peningkatan ekonomi, pemulihan pariwisata dan harapannya masyarakat UMKM dapat manfaat begitu besar," jelas dia.
Caranya, kata Putu, setiap delegasi parlementer internasional ini akan didorong untuk menikmati destinasi wisata yang ada di Bali seperti Ubud, Sanur dan lainnya. Selain itu, para delegasi juga perlu didorong untuk menikmati kuliner serta cinderamata yang ada di Bali berupa kain songket, kain tenun, ukiran patung dan lainnya.
"Ini momentum untuk mendorong mereka para delegasi agar berkunjung ke destinasi lain, tentu koridor waktu paling tidak dampak langsungnya kelihatan. Kita harus gaungkan mempromosikan segala kerajinan yang terbaik di Bali agar bisa menjadi cinderamata ke negara masing-masing," katanya. Foto : Ist
Comments ( 0 )