Soal Hoaks Penganiayaan, Ratna Sarumpaet Ungkap Awal Mula Kebohongannya!

Soal Hoaks Penganiayaan, Ratna Sarumpaet Ungkap Awal Mula Kebohongannya!

KABARINDO, JAKARTA –Masih ingat kasus kebohongan (hoaks)  Ratna Sarumpaet ditahun politik yang sedang hangat-hangatnya waktu itu. 

Ibu dari artis Atiqah Hasiholan ini mengungkapkan alasan di balik kebohongan dirinya luka lebam karena penganiayaan. Padahal, luka lebam itu dideritanya usai menjalani operasi plastik.

Kasus tersebut terjadi ketika situasi politik tengah menghangat pada Pemilu 2019. Akibatnya, Ratna Sarumpaet pun dihukum pidana karena telah mengakibatkan keonaran terkait hoaks dirinya dianiaya oleh sekelompok orang di Bandung, Jawa Barat.

Ratna mengaku, dirinya juga heran lantaran berbohong kepada anaknya terkait operasi wajah yang dijalaninya.

"Saya kan bohongnya pada anak. Itu saya juga enggak mengerti kenapa harus bohong pada anak saya dan anak saya yang bayar operasi. Jadi memang enggak tahu," kata Ratna dalam podcast Deddy Corbuzier, dikutip pada Selasa (19/4/2022).

Ia mengaku, wajah dirinya yang mengalami lebam-lebam dapat menimbulkan pertanyaan bagi anaknya.

"Itu kan pasti jadi pertanyaan. Kemudian ada beberapa janji yang aku gak mungkin tolak dari rumah. Nah, isi lebam-lebam masih ada, berjalan aja," tuturnya.

Sementara itu, Ratna juga mengungkap dirinya mengatakan hal serupa kepada orang yang terkait dengan politik, yang tidak disebutkan identitasnya. Karena itulah, kebohongannya tersebut tersebar ke ranah publik.

"Kan seorang perempuan sudah uzur karena kan orang yang saya ajak bicara itu kan orang politik. Jadi dia mungkin menganggap bahwa karena dia percaya apa yang saya ucapkan itu benar, padahal saya bohong," ujarnya.

Beda halnya jika ia hanya berbicara dengan anaknya yang merupakan publik figur, Atiqah Hasiholan.

"Sama orang yang salah, maksud saya kalau saya ngomong sama Atiqah misalnya, gak masalah, gak mungkin Atiqah cerita kemana-mana," ucap Ratna Sarumpaet.

"Tapi karena aku bicara pada orang yang punya kaitan dengan politik, jadi terseret ke politik."