Sport Tourism Digenjot, Kemenpora–Kemenpar Siapkan Lompatan Besar 2026
KABARINDO, JAKARTA – Keindahan alam Indonesia tak lagi hanya menjadi latar wisata, tetapi bersiap naik kelas sebagai arena sport tourism kelas dunia. Pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bersama Kementerian Pariwisata (Kemenpar) sepakat memperkuat sinergi lintas sektor guna mengakselerasi pengembangan wisata olahraga pada 2026 mendatang.
Menteri Pemuda dan Olahraga, Erick Thohir, menegaskan bahwa kolaborasi ini diarahkan untuk memaksimalkan potensi ekonomi dari sport tourism yang selama ini belum tergarap secara menyeluruh. Dengan lanskap alam yang beragam dan eksotis, Indonesia dinilai memiliki modal kuat untuk menjadi destinasi unggulan wisata olahraga di kawasan regional maupun global.
Saat ini, kedua kementerian telah memetakan sejumlah destinasi wisata yang memiliki potensi besar dikembangkan sebagai pusat sport tourism.
Salah satu contoh nyata adalah Danau Toba yang secara konsisten menggelar ajang internasional F1 Powerboat dan terbukti mampu menarik perhatian wisatawan serta menggerakkan ekonomi lokal.
“Hari ini Kementerian Pariwisata, yang diwakili langsung oleh Bu Widi, membahas bagaimana sinergi ini bisa memberikan dampak nyata bagi pengembangan sport tourism di Indonesia,” ujar Erick Thohir dalam konferensi pers di Kemenpora, Jakarta, Senin, (22/12/2025).
Ia menilai sport tourism merupakan sektor strategis yang selaras dengan kekuatan utama Indonesia, yakni keindahan alam.
Potensi tersebut sejalan dengan catatan United Nations World Tourism Organization (UNWTO) yang menyebut sport tourism telah menyumbang lebih dari 10 persen total belanja pariwisata global dan diproyeksikan tumbuh hingga 17,5 persen per tahun sampai 2030. Angka ini menegaskan bahwa wisata olahraga merupakan salah satu subsektor pariwisata paling prospektif ke depan.
Data Kementerian Pariwisata pun menunjukkan kontribusi signifikan sport tourism terhadap perekonomian nasional. Pada 2024, nilai ekonomi dari sektor ini tercatat mencapai Rp18,79 triliun dan terus meningkat seiring menguatnya tren wisata berbasis aktivitas olahraga.
Menteri Pariwisata, Widi Wardhana, menyambut positif penguatan kolaborasi tersebut.
Menurutnya, kehadiran event olahraga di destinasi wisata mampu menggerakkan ekonomi daerah secara langsung, mulai dari sektor UMKM hingga peningkatan pendapatan masyarakat setempat.
“Kami tentu senang jika semakin banyak event olahraga digelar di destinasi wisata. Dampaknya sangat terasa, UMKM hidup dan masyarakat daerah memperoleh pemasukan tambahan saat event berlangsung,” ujar Widi.
Ia menambahkan, ke depan inovasi event akan terus diperluas, tidak hanya maraton, sepeda, dan triathlon, tetapi juga aktivitas seperti hiking dan sport adventure lainnya di destinasi unggulan seperti Mandalika dan Danau Toba.
Dengan sinergi yang semakin solid, pemerintah optimistis sport tourism dapat menjadi motor baru pertumbuhan ekonomi sekaligus etalase kekuatan olahraga dan pariwisata Indonesia di panggung dunia. Foto: Orie Buchori/Kabarindo.com
Comments ( 0 )