Survei Trust Indonesia: Erick Thohir, AHY dan Sandiaga Uno Masuk Top Cawapres 2024

Survei Trust Indonesia:  Erick Thohir, AHY dan Sandiaga Uno Masuk Top Cawapres  2024

KABARINDO, JAKARTA - Badan Survei Trust Indonesia menyimpulkan Sandiaga Uno, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Erick Thohir merupakan figur Cawapres yang dipilih responden.

Pasalnya, dalam beberapa skema simulasi (top of mind/ elektabilitas terbuka), AHY dan Sandiaga Uno berada di peringkat teratas Cawapres yang memiliki elektabilitas (tingkat penerimaan) tinggi.

Sementara Erick Thohir masuk dalam 10 peringkat besar.  Baca Juga : Timnas Argentina sudah Sampai di Indonesia Penemuan mengejutkan! Putri duyung ditemukan di pesisir pantai

"Dalam top of mind survei Trust Indonesia yang dirilis Februari lalu. AHY dan Sandiaga Uno masing-masing memiliki elektabilitas sebesar 8,5 persen," kata Direktur Eksekutif Trust Indonesia, Azhari Ardinal, pada Jumat, 16 Juni 2023.

Sementara Erick Thohir ada di peringkat ketujuh, dengan elektabilitas sebesar 3,5 persen," tambahnya. 

Survei nasional yang digelar pada 28 Januari - 6 Februari 2023 lalu, melibatkan 2.200 responden dengan tingkat kesalahan sebesar 2,09 persen.

Survei tersebut ikut memotret pilihan Cawapres dalam berbagai skema dan simulasi. 

Dalam simulasi 13 nama Cawapres (Elektabilitas Tertutup), Sandiaga juga berhasil mendapat elektabilitas tinggi sebesar 6,4 persen. Kemudian diikuti AHY yang memiliki elektabilitas 6,1 persen dan Erick Thohir yang hanya mendapat elektabiltas 3,9 persen. 

Hasil sejumlah sigi lembaga survei terbaru juga menunjukkan formasi figur Cawapres ini juga tidak berbeda dengan temuan survei Trust Indonesia. AHY, Sandi dan Erick menjadi sosok yang dianggap paling layak menjadi figur Cawapres. 

Meski demikian, tetap ada nama-nama lain seperti Ridwan Kamil, Mahfud MD dan Tri Rismaharini, yang ikut muncul sebagai Cawapres potensial. Namun, ketiga nama tadi belum atau tidak diusung secara resmi oleh partai politik untuk menjadi pasangan Cawapres.

Oleh karena itu, besar kemungkinan Mahfud, Ridwan Kamil dan Risma tidak masuk dalam radar Cawapres yang diusung oleh masing-masing koalisi politik

 "Trust hanya memotret nama-nama potensial yang dianggap memiliki basis dukungan partai yang jelas dan modal sosial politik yang kuat. AHY, Sandi dan Erick dinilai paling representatif," ujar Azhari. 

Dalam analisa Trust Indonesia, AHY yang paling potensial menjadi figur Cawapres. Selain karena kapasitasnya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, posisi partainya yang memegang kunci utama Koalisi Perubahan Untuk Persatuan (Koalisi Perubahan), membuat AHY paling mungkin menjadi sosok Cawapres. 

  Akan tetapi, dinamika internal koalisi yang kuat dan meragukan kompetensi AHY sebagai pendatang baru, yang membuat putra sulung Presiden SBY ini tidak kunjung diusung menjadi Cawapres.

Figur AHY dianggap lemah karena belum memiliki pengalaman dan keberhasilan dalam jabatan publik.  Sebaliknya, Sandiaga meski bukan Ketua Umum Partai, juga punya kans yang paling diunggulkan sebagai Cawapres.

Selain karena faktor sejarah Sandi pernah menjadi Cawapres, dirinya saat ini memiliki modal popularitas dan elektabilitas yang tinggi lantaran posisinya sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf). 

Apalagi, baru dua hari belakangan, Sandi menjadi anggota Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang merupakan partai Islam bersejarah dan masih memiliki basis yang kuat di seluruh Indonesia. Pilihan ini tentu bukan tanpa alasan. Sandi memahami bahwa dirinya akan mampu mengambil keterwakilan PPP yang sudah bergabung dengan PDIP. Terlebih, ada informasi bahwa PDIP akan mengumumkan Cawapres Ganjar pada 24 Juni mendatang. 

Sementara itu, Erick Thohir juga sangat potensial menjadi Cawapres karena sudah diusung secara resmi oleh Partai Amanat Nasional (PAN). Meskipun, PAN hanya memiliki 6,84 persen, tapi jumlah suara tersebut cukup kontributif untuk melimbungkan Koalisi Indonesia Bangkit (KIB) atau membuat koalisi politik baru. 

Posisi tawar Erick Thohir sebagai Cawapres juga meningkat karena popularitasnya sebagai Menteri BUMN, Ketua Umum PSSI dan kader Nadhlatul Ulama (NU). Tidak bisa dipungkiri, ketiga pos tersebut berkelindan dengan popularitas dan dukungan kekuasaan kepada Erick Thohir. 

Erick juga dianggap memiliki dukungan finansial yang kuat karena jumlah kekayaannya yang mencapai Rp 2,3 triliun. Aktivitas pencawapresan Erick Thohir hampir dapat dipastikan akan melibatkan dukungan finansial yang besar.  Meski demikian, dibandingkan dengan Sandi, posisi Erick Thohir sebagai Cawapres justru belum terlalu aman. Tidak seperti koalisi PDIP, PAN justru belum memiliki koalisi yang solid dan pasti untuk mengusulkan pasangan capres-cawapres.