Tak Ada Bahasan Nuklir Dalam Pidato Tahun Baru Kim Jong Un
KABARINDO, PYONGYANG – Ringkasan media pemerintah Korea Utara menyebutkan bahwa pidato pemimpin mereka, Kim Jong Un, terfokus pada urusan domestik yang menggarisbawahi masalah ekonomi dalam negeri, Reuters melaporkan, Sabtu (1/1)
Tujuan utama Korea Utara untuk tahun 2022 adalah memulai pembangunan ekonomi dan meningkatkan kehidupan masyarakat karena menghadapi "perjuangan hidup dan mati yang hebat," kata Kim dalam pidato pada hari Jumat (31/12) di akhir Rapat Pleno ke-4 Komite Sentral ke-8 Partai Pekerja Korea (WPK), yang dimulai pada Senin (27/12).
Pertemuan itu bertepatan dengan peringatan 10 tahun Kim mengambil alih kepemimpinan negara setelah kematian ayahnya pada 2011.
Sebelum-sebelumnya, Kim biasa memanfaatkan pidato sekitar Tahun Baru untuk mengumumkan kebijakan utamanya, termasuk keputusan diplomatik yang signifikan terkait Amerika Serikat.
Namun, ringkasan pidatonya kali ini tidak menyebutkan Amerika Serikat secara spesifik, dan hanya mengacu pada diskusi yang tidak ditentukan tentang hubungan antar-Korea dan "urusan luar", serta seruan penguatan pertahanan nasional untuk menghadapi situasi internasional yang tidak stabil.
Strategi Populis
Kim menghabiskan sebagian besar pidatonya merinci masalah domestik dari rencana ambisius untuk pembangunan pedesaan hingga pola makan masyarakat, seragam sekolah dan kebutuhan untuk menindak "praktik non-sosialis."
Katanya, "Tugas utama yang dihadapi Partai dan rakyat kita tahun depan adalah memberikan jaminan yang pasti untuk pelaksanaan rencana lima tahun dan membawa perubahan yang luar biasa dalam pembangunan negara dan standar hidup rakyat.”
Fokus besar pada pembangunan pedesaan kemungkinan merupakan strategi populis, kata Chad O'Carroll, pendiri NK News, situs web berbasis di Seoul yang melacak Korea Utara.
"Secara keseluruhan, Kim mungkin sadar bahwa mengungkapkan rencana pengembangan militer yang canggih di saat orang-orang menderita kekurangan makanan dan kondisi yang keras di luar Pyongyang mungkin bukan ide yang bagus tahun ini," tulisnya di Twitter.
Laporan pidato Kim tidak menyebutkan seruan Amerika Serikat untuk pembicaraan denuklirisasi, atau dorongan Korea Selatan untuk deklarasi secara resmi mengakhiri Perang Korea 1950-1953 sebagai cara untuk memulai kembali negosiasi tersebut.
Korea Utara sebelumnya mengatakan bahwa mereka terbuka untuk diplomasi, tetapi "sikap bermusuhan" seperti latihan militer dan sanksi terus dilakukan Amerika Serikat. ***(Sumber dan foto: Reuters)
Comments ( 0 )