Transformasi Digital dan Pentingnya Penanaman Nilai Pancasila dalam Aspek Siaran
KABARINDO, CIPUTAT -- Perhelatan Konferensi Penyiaran Indonesia tahun 2024 di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) menyoroti dinamika penyiaran secara global. Salah satu yang ditekankan dalam konferensi yang dihadiri perwakilan beberapa negara sahabata ini soal pentingnya menjaga nilai-nilai Pancasila dalam semua aspek termasuk di penyiaran.
“Tahun 2023 menjadi babak baru dalam dunia penyiaran Indonesia yaitu migrasi teknologi televisi dari analog ke digital secara serentak seluruh Indonesia. Babak baru analog switch off menjadi penanda dari perubahan lanskap penyiaran Indonesia, tidak hanya dalam aspek teknologi, tetapi juga telah mempengaruhi cara pandang, perilaku sosial, sampai dengan budaya konsumsi media,” kata Ketua KPI Pusat Ubaidillah di Auditorium K.H Ahmad Azhar Basyir UMJ, Rabu (30/10/2024).
Menurut Ubaid, keberadaan media dapat dikatakan sebagai penanda setiap transisi monumental dalam memori kehidupan. Namun begitu, lanjutnya, negeri ini patut bersyukur dengan adanya nilai-nilai luhur bangsa yang ada dalam Pancasila.
“Karena melalui Pancasila inilah segala sekuel-sekuel yang membangun ekosistem penyiaran, bisa berjalan secara komprehensif dan saling melengkapi, betapapun perubahan itu berlangsung cepat dan mempunyai dampak menggeser nilai-nilai yang sudah eksis di masyarakat. Pancasila menjadi alarm pengingat bahwa penyiaran ditujukan untuk memenuhi kebutuhan informasi publik, demi kebaikan sosial dan kemajuan Indonesia,” jelasnya.
Pancasila juga sebagai pegangan agar penyiaran sepenuhnya dimanfaatkan untuk mendorong keserasian sosial, terciptanya keberagaman, dan tumbuhnya sikap saling menghormati. “Artinya bahwa Pancasila berperan sangat penting dalam menjaga penyiaran kita agar sesuai dengan tujuan kemajuan bangsa, sekaligus mendorong agar penyiaran adaptif terhadap segala hal perubahan,” tambah Ubaidillah.
Atas dasar itu, ia mengajak semua pihak untuk tidak berjarak dengan Pancasila sebagai pondasi membangun penyiaran yang lebih adaptif. Nilai-nilai ini harus ditanamkan dalam penyiaran demi kepentingan publik seluas-luasnya.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang terlibat dalam suksesi acara ini. Semoga melalui acara ini, kolaborasi KPI dengan kementerian atau lembaga terkait, termasuk dunia kampus, semakin kuat. Demi menjaga kualitas informasi yang layak sesuai kebutuhan rakyat Indonesia. Sesuai dengan pembangunan nasional nusa dan bangsa. Sesuai dengan cita-cita luhur kemajuan Nusantara,” tutup Ubaidillah. Red dari KPI Pusat
Comments ( 0 )