UNICEF: Dampak Penutupan Sekolah Akibat Pandemi Akan Terasa Hingga Satu Dekade
KABARINDO, New York - George Laryea-Adjei, direktur regional UNICEF untuk Asia Selatan, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa ketertinggalan pendidikan di wilayah yang fasilitas pembelajaran jarak jauhnya tidak memadai akan berefek hingga satu dekade mendatang.
“Akses ke internet dan perangkat sangat tidak merata. Dan kami melihat kekurangan pembelajaran yang parah, terutama di antara komunitas miskin dan anak perempuan – karena seringkali anak laki-laki lebih dipercaya dengan teknologi.”
Menurut laporan UNICEF, sekolah 400 juta anak di India dan negara-negara sekitarnya ditutup oleh pandemi virus corona.
Di Bangladesh, sekolah-sekolah ditutup selama hampir 18 bulan, salah satu penutupan terlama di dunia, sementara sekolah-sekolah di negara-negara Asia Selatan lainnya ditutup rata-rata 31,5 minggu antara Maret 2020 dan Agustus tahun ini.
Laporan UNICEF meminta pemerintah di Asia Selatan untuk melanjutkan pembelajaran tatap muka dengan aman dan memastikan bahwa siswa mengejar ketinggalan, serta meningkatkan konektivitas.
Baca Juga: Ini Pidato BTS Tentang COVID-19 di Sidang PBB
Dampak Buruk Penutupan Sekolah
“Tidak adanya aksi [untuk mengatasi permasalahan ini] akan menghasilkan tenaga kerja yang lebih lemah dalam beberapa tahun, itu akan terlihat,” kata Laryea-Adjei. Konsekuensinya akan jangka panjang.”
Sebuah penelitian di India, yang dikutip dalam laporan tersebut, menunjukkan bahwa proporsi anak kelas 3 yang bisa membaca teks tingkat kelas 1 turun dari sekitar 42 persen pada 2018 menjadi hanya 24 persen pada 2020.
Putus sekolah juga menyebabkan siswa mengalami tekanan psikososial, kesehatan mental yang buruk dan peningkatan risiko kekerasan. Anak perempuan putus sekolah juga memiliki risiko tinggi untuk menikah dini.
Menurut database lembaga pendidikan PBB, UNESCO, sekolah-sekolah di India, Bangladesh, Nepal, dan Afghanistan hanya buka sebagian, sedangkan sekolah di Pakistan dan Sri Lanka buka sepenuhnya.
Rekomendasi UNICEF
Rilis laporan UNICEF terakhir di laman resmi mereka menyoroti dampak pandemi Covid pada anak-anak. Di antaranya adalah dampak pada kondisi kemiskinan, kesehatan dan imunisasi, pendidikan, perlindungan anak, dan nutrisi kesehatan mental.
Dalam laporan itu, UNICEF merekomendasikan agar negara berinvestasi dalam perlindungan sosial, sumber daya manusia, dan pemulihan yang bersifat inklusif dan tangguh; mengakhiri pandemi dan membalikkan kondisi kemunduran yang mengkhawatirkan dalam hal kesehatan anak dan nutrisi – termasuk melalui pemanfaatan peran vital UNICEF dalam distribusi vaksin COVID-19.
Negara juga diminta untuk lebih kuat membangun kembali dengan menjamin pendidikan yang berkualitas, perlindungan, dan kesehatan mental yang baik bagi setiap anak; membangun ketahanan bangsa menjadi lebih baik dengan mencegah, menanggapi, dan melindungi anak-anak dari krisis –termasuk [mengambil] pendekatan baru untuk mengakhiri kelaparan, melindungi anak-anak dari perubahan iklim, dan memikirkan ulang pengeluaran untuk bencana. *** (Sumber: AFP, AlJazeera, UNICEF; Foto: UNICEF)
Comments ( 0 )