Yayasan Global Cross Culture dan Mokpo National University Kembangkan Pendidikan Bagi Generasi Muda
KABARINDO, JAKARTA Yayasan Global Cross Culture dan Yayasan Mokpo National University mengadakan kerjasama meningkatkan pendidikan bagi generasi muda Indonesia untuk bisa mendapatkan jenjang pendidikan yang lebih baik. Pendatangan MoU ditandangani oleh Erman Soeparno selaku Ketua Yayasan Global Cross Culture dan Mokpo National University President Shong Ha Ceol.
Kerjasama ini merupakan terobosan bagi kedua pihak selain meningkatkan pendidikan yang lebih baik, juga akan menyalurkan tenaga kerja bilamana siswa telah selesai menyelesaikan pendidikan, sehingga akan dapat memberikan sumbangsih besar bagi Pemerintah Indonesia dalam melakukan pembangunan Sumber Daya Manusia Indonesia yang lebih berkualitas.
Erman Suparno menyampaikan bahwa kerjasama ini merupakan titik awal dan langkah nyata dari Yayasan Global Cross Culture untuk membantu pemerintah dalam membangun Sumber Daya Manusia yang lebih berkualitas, dimana generasi muda di Indonesia melalui Yayasan Global Cross Culture akan dapat menimba ilmu dalam jenjang pendidikan yang lebih baik. “Kegiatan Global Cross Culture dan pembelajaran Bahasa Korea ini menggunakan dan akan disiarkan melalui platform ICONPLAY,” ujar Erman dalam keterangannya usai penandatangan MoU di Jakarta, Senin (24/6/2024).
Sementara Mr. Song Ha Cheol yang merupakan Pimpinan dari MNU juga sangat menyambut baik kerjama ini dalam keterangannya juga menyampaikan, "MNU "sangat menyambut baik Kerjasama ini dan dengan pengalaman serta system pendidikan MNU yang sudah terbentuk selama puluhan tahun, tentunya akan dapat menjadi mitra strategis bagi tujuan Yayasan Global Cross Culture dan tentunya kami akan memberikan upaya terbaik kami dalam pelaksanaan Kerjasama ini
Salah satu pendiri Yayasan Global Cross Culture Komaruddin Hidayat, pada kesempatan itu menjelaskan, "Yayasan Global Cross Culture akan mendukung sepenuhnya program yang dijalankan, bukan hanya pendidikan dan penyaluran tenaga kerja tetapi akan mendukung juga dari sisi pembiayaan pendidikan yang diperlukan melalui berbagai skema pembiayaan, sehingga dapat dipastikan semua orang akan bisa mendapatkan kesempatan yang sama untuk meraih cita-cita
Yayasan Global Cross Culture didirikan oleh tokoh Bangsa Indonesia dan Korea diantaranya mantan Menteri Tenaga Kerja Erman Suparno, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri, mantan Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Komaruddin Hidayat serta mantan Gubernur Lemhanas RI Soesilo Soepandji.
Kemudian dari Korea Selatan diwakili oleh para pengusaha diantaranya Teddy Leslie Kim, Daniel Kim, Kim Nam Yong, Cho Duckjin, Myung Ryul Michael Sou
Kerjasama ini untuk memenuhi seluruh kebutuhan tentang Sosial Budaya, Kemanusiaan, Keagamaan dan hubungan kemitraan lintas lembaga secara nasional dan internasional antara Bangsa Indonesia dan Korea.
Pendiri Yayasan Global Cross Culture yang juga Pengusaha Indonesia asal Korea Teddy Leslie Kim, mengatakan kerjasama ini berupa pelatihan Bahasa Korea dan Budaya Korea yang Bersertifikat Resmi secara free dan bisa dilakukan secara online dan potensi kerjasama lainnya dari pemerintah berupa, Pembuatan Kampus Korea di Indonesia, pengiriman study dari Indonesia D3, S1 dan tingkat lainnya serta Tenaga Kerja profesional Indonesia (TKPI) ke Korea
“Dalam pelaksanaan Nota Kesepahaman ini kami mengharapkan dukungan dari pemerintah terkait dengan regulasi, fasilitasi, dan advokasi khususnya kerjasama dibidang pendidikan, pelatihan kopetensi, dan profesionalitas tenaga kerja dari Indonesia sekaligus kerjasama ini memberikan kontribusi terhadap dua negara sebagai bagian bagian dari nilai bonus demografi. Harapan kami kerjasama ini dapat berjalan dengan baik dan produktif.”
Selain penandatangan MoU Mokpo University Korea dengan para pendiri Yayasan Global Cross Culture Indonesia juga dilakukan bersama diantaranya dengan Balai Besar Pelatihan Vokasional dan Produktivitas (BBPVP) Bekasi, Universitas Terbuka Palapa Nusantara Indonesia (UT-PNI), Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Komunitas Masyarakat Pesantren Indonesia (KMPI), PT Bank Nano Syariah, PT SKY LBSTV (ICON PLAY), Yayasan Purna Bakti Naker, Presiden Development Center, Yayasan Tidar Heritage, PT RADEPA, PT Daya 5, dan Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI).
Comments ( 0 )