AS Cabut Izin Raksasa Telekomunikasi China Unicom atas Dugaan Mata-Mata
KABARINDO, WASHINGTON DC – China Unicom telah menjadi raksasa telekomunikasi China terbaru yang dilarang Amerika Serikat karena masalah keamanan nasional dan dugaan spionase yang "signifikan".
Komisi Komunikasi Federal (FCC) mengatakan telah memberikan suara bulat untuk mencabut otorisasi unit perusahaan Amerika mereka dari beroperasi di AS. Ini artinya China Unicom harus berhenti menyediakan layanan telekomunikasi di Amerika dalam waktu 60 hari.
Saingan perusahaan itu, China Telecom, telah dicabut lisensinya untuk beroperasi di AS pada Oktober 2021 dengan alasan masalah keamanan nasional.
Ketua FCC Jessica Rosenworcel mengatakan: "Ada banyak bukti yang mengembangkan kekhawatiran bahwa operator milik negara China menimbulkan ancaman nyata bagi keamanan jaringan telekomunikasi kami."
Taat Undang-Undang
China Unicom mengatakan kepada BBC bahwa unit Amerika-nya "memiliki catatan yang baik dalam mematuhi undang-undang dan peraturan AS yang relevan dan menyediakan layanan dan solusi telekomunikasi sebagai mitra yang dapat diandalkan bagi pelanggannya dalam dua dekade terakhir".
"China Unicom (Hong Kong) Limited akan mengikuti perkembangan situasi," tambahnya.
Perusahaan teknologi dan telekomunikasi China telah menjadi sasaran dalam beberapa tahun terakhir oleh otoritas AS atas masalah keamanan nasional.
Pada bulan November 2021, Presiden Joe Biden menandatangani undang-undang yang menghentikan perusahaan yang dinilai sebagai ancaman keamanan untuk menerima lisensi peralatan telekomunikasi baru.
Di bawah kebijakan Secure Equipment Act, FCC seharusnya tidak lagi meninjau aplikasi dari perusahaan yang dianggap sebagai ancaman negara, yang berarti peralatan dari Huawei, ZTE, dan tiga perusahaan China lainnya tidak dapat digunakan di jaringan telekomunikasi AS.
Dugaan Spionase
Juga pada bulan November lalu, pemerintah AS menambahkan lebih dari selusin perusahaan China ke daftar perdagangan terbatasnya, dengan alasan keamanan nasional dan masalah kebijakan luar negeri.
Washington mengatakan bahwa beberapa perusahaan membantu mengembangkan program komputasi kuantum militer China.
Para pejabat AS mengatakan kontrol pemerintah China terhadap perusahaan itu memberinya kesempatan "untuk mengakses, menyimpan, mengganggu, dan/atau salah mengarahkan komunikasi AS".
Ini pada gilirannya dapat memungkinkan mereka "untuk terlibat dalam spionase dan kegiatan berbahaya lainnya terhadap AS", kata mereka.
Pada 2019, raksasa telekomunikasi lain milik negara China, China Mobile, juga dicabut lisensinya di AS dengan alasan serupa.
***(Sumber: BBC UK; Foto: Pan Daily)
Comments ( 0 )