China Catat Kematian COVID Pertama setelah Lebih dari Setahun
KABARINDO, SHANGHAI/BEIJING – China Daratan melaporkan kematian COVID-19 pertamanya dalam lebih dari setahun pada Sabtu (19/3), menurut sebuah pembaruan di situs resmi Komisi Kesehatan Nasional mereka.
Dua orang dinyatakan meninggal karena Covid di wilayah timur laut Jilin, yang berbatasan dengan Korea Utara dan Rusia. Jilin menyumbang lebih dari dua pertiga kasus Covid nasional dalam gelombang terbaru.
Sebelumnya, China melaporkan hanya dua kematian akibat COVID untuk seluruh tahun 2021, yang terakhir pada 25 Januari.
Negara ini kini mempertahankan pendekatan "pembebasan dinamis" yang bertujuan untuk memotong transmisi sesegera mungkin, menggunakan langkah-langkah ketat seperti penutupan singkat dan bertarget, serta skema pengujian cepat di mana kasus ditemukan.
Artikel terkait: COVID-19 Makin Mewabah, Dua Walikota di China Dipecat
Salah satu korban meninggal di Jilin itu tidak divaksinasi, kata Jiao Yahui, seorang pejabat senior di Komisi Kesehatan Nasional.
Penyebab langsung kematian kedua korban adalah penyakit bawaan (komorbid) mereka, kata Jiao kepada wartawan Reuters di Beijing, sementara gejala COVID mereka ringan.
Menurut The Paper, sebuah publikasi yang dikelola pemerintah Shanghai, satu korban berusia 87 tahun dan yang lainnya berusia 65 tahun.
Kematian terbaru tersebut meningkatkan jumlah kumulatif China menjadi 4.638. China melaporkan 2.228 kasus virus corona baru yang dikonfirmasi hari Jumat (18/3), turun dari 2.416 sehari sebelumnya.
Dari kasus baru, 2.157 ditransmisikan secara lokal, dengan 78% muncul di Jilin sementara yang lain ditemukan di provinsi tenggara Fujian, provinsi selatan Guangdong, dan di tempat lain.
***(Sumber dan foto: Reuters)
Comments ( 0 )