Kasus Penculikan Aktivis 98 Kembali Mencuat, Mahasiswa Tantang TKN Prabowo-Gibran Diskusi
KABARINDO, JAKARTA - Kasus penculikan mahasiswa yang menyeret Prabowo Subianto kala menjabat sebagai Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus kini kembali dihembuskan.
Terkait hal tersebut, para mahasiswa menantang TKN Prabowo-Gibran untuk berdiskusi terkait penculikan mahasiswa yang terjadi di penghujung era Orde Baru itu.
Diketahui, kasus tersebut terjadi ketika Presiden Republik Indonesia kedua, Soeharto masih berkuasa, tepatnya saat pemilihan Presiden Republik Indonesia (Pilpres) periode 1998-2003.
Ketika itu, sebanyak 23 orang mahasiswa pro demokrasi diculik.
Sembilan orang bisa kembali ke rumah, satu orang ditemukan tewas dan 13 orang mahasiswa lainnya belum ditemukan hingga kini.
Kasus penculikan tersebut diungkapkan perwakilan mahasiswa, Nico Gultom belum dimaafkan oleh para mahasiswa.
Mahasiswa UBK Jakarta itu pun mengungkapkan para mahasiswa dari 899 kampus siap bergerak untuk memperjuangkan HAM.
"Gerakan mahasiswa ini bukan berasal dari kepentingan, namun gerakan ini berpusat kepada suara dari hati nurani dengan ikhlas mencari keadilan dan memperjuangkan hak-hak aktivis 98," ungkap Nico Gultom pada Senin (15/1/2024).
Diungkapkannya, tercatat ada sebanyak 14.000 orang mahasiswa yang akan menggelar aksi unjuk rasa serentak tersebut.
Mereka menuntut para pelaku kejahatan untuk mengakui kesalahan dan memberikan keadilan kepada para keluarga korban.
"Mahasiswa tetap memberikan waktu untuk berdiskusi secara terbuka terkait dengan penculikan aktivis tahun 1998. Dirinya pun mengingatkan kepada para aparat untuk tetap profesional, jangan sampai kejadian 98 kembali terulang," jelasnya.
Comments ( 0 )