Potensi Ekonomi Digital Indonesia Diprediksi Capai 130 Miliar Dollar AS pada 2025

Potensi Ekonomi Digital Indonesia Diprediksi Capai 130 Miliar Dollar AS pada 2025

Potensi Ekonomi Digital Indonesia Diprediksi Capai 130 Miliar Dollar AS pada 2025

Surabaya, Kabarindo- Laporan e-Conomy SEA 2022 mengungkap potensi ekonomi digital Indonesia yang sangat besar dan diprediksi akan terus meningkat dan mencapai 130 miliar dollar AS pada 2025.

Ekonomi digital merupakan tulang punggung pertumbuhan ekonomi Indonesia, sementara pemerataan literasi dan transformasi digital menjadi salah satu kunci percepatan pertumbuhan ekonomi.

Ferry Kusnowo, Direktur Eksekutif Lazada Indonesia, mengatakan pemetaan indeks literasi digital dilaksanakan untuk memahami tingkat literasi ekonomi digital di berbagai daerah dan bisa menjadi referensi para pemangku kepentingan dalam terus mengembangkan ekosistem ekonomi digital yang inklusif dan merata di seluruh Indonesia.

Mohammad Rudy Salahuddin, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, mengatakan pemerintah memandang kemitraan dengan sektor swasta ataupun pemangku kepentingan lainnya dapat terus mendorong perkembangan ekonomi digital Indonesia.

“Untuk memastikan inklusivitas dalam pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia, kita perlu mengimplementasi pemerataan tingkat literasi ekonomi digital di seluruh kota dan kabupaten di Indonesia,” ujarnya pada Sabtu (28/1/2023).

Studi tentang Indeks Literasi dan Transformasi Ekonomi Digital di Indonesia atau Indonesia Digital Economy Literacy Index (INDELIX) dilakukan pad Mei - Oktober 2022 yang melibatkan 514 kota dan kabupaten di Indonesia. Studi merujuk pada lima dimensi parameter Toolkit For Measuring the Digital Economy yang dilansir Presidensi G20 Argentina 2018, yaitu Infrastruktur, Pemberdayaan Masyarakat, Pengadopsian Inovasi dan Teknologi, Penciptaan Lapangan Kerja & Pertumbuhan Ekonomi. Studi ini juga mengembangkan toolkit dengan menambahkan dimensi eCommerce pada studi, mengingat eCommerce merupakan pendorong utama ekonomi digital Indonesia.

Untuk melengkapi analisis dalam studi ini, Litbang Kompas melakukan survei kuantitatif tatap muka di 9 kota dan 9 kabupaten dengan jumlah responden 1.200 orang. Pemilihan 9 kota dan 9 kabupaten tersebut karena menunjukkan nilai baik dari skala 1-7 untuk 5 dimensi parameter riset INDELIX.

Studi INDELIX 2022 mengemukakan empat kategori penemuan penting yaitu:

Indeks Literasi Ekonomi Digital: Secara keseluruhan, Kota Bandung menjadi daerah dengan skor INDELIX tertinggi yaitu 5,34. Sementara skor tertinggi untuk kategori kabupaten diraih oleh Kabupaten Sleman dengan skor 5,00.

Dari sudut pandang dimensi parameter, Kota Bekasi unggul pada 2 dimensi, yaitu Infrastruktur dengan skor 5,93, dan dimensi eCommerce dengan skor 5.08. Sementara Kota Balikpapan unggul pada dimensi Pemberdayaan Masyarakat dengan skor 6,42, dan Kota Bandung unggul dalam dimensi Pengadopsian Inovasi dan Teknologi dengan skor 6,00. Pada dimensi Penciptaan Lapangan Kerja dan Pertumbuhan Ekonomik Kota Yogyakarta unggul dengan skor 4,85.

Sementara di kategori Kabupaten, Kabupaten Sleman meraih skor INDELIX tertinggi dibanding kabupaten lainnya, serta skor tertinggi pada seluruh dimensi (Infrastruktur, Pemberdayaan Masyarakat, Pengadopsian Inovasi dan Teknologi, Penciptaan Lapangan Kerja dan Pertumbuhan Ekonomi dan eCommerce). Pada kategori kabupaten sangat besar, skor Kabupaten Sleman diikuti oleh Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Gresik. Kelima Kabupaten ini unggul pada dimensi infrastruktur - infrastruktur fisik dan layanan yang mendasari ekonomi digital.

Potensi Ekonomi Digital: Beberapa daerah memiliki potensi perkembangan digital yang baik, namun daerah dengan skor indeks rendah dari hasil studi ini perlu diprioritaskan pengembangan digitalnya agar tidak semakin tertinggal dengan daerah lainnya.

Kota Bandung menjadi kota terdepan dengan potensi menjadi daerah yang maju secara digital. Kota lainnya yang memiliki tingkat potensi perkembangan digital yang juga baik di antaranya Kota Banda Aceh, Kota Malang, Kota Makassar, Kota Surakarta dan Kota Medan. Sementara, kabupaten dengan tingkat potensi perkembangan digital yang masih kurang antara lain Kabupaten Tabanan, Kabupaten Gresik dan Kabupaten Sleman.

Secara keseluruhan, semua daerah dalam studi INDELIX 2022 telah menjadi daerah dengan upaya digitalisasi yang baik atau telah menjadi daerah dengan digitalisasi yang baik. Namun, masih ada beberapa daerah yang masuk dalam kategori butuh upaya ekstra untuk meningkatkan digitalisasi daerahnya. Demikian halnya dengan Kota Yogyakarta dan Kota Balikpapan, meskipun termasuk dalam peringkat 5 besar INDELIX 2022, keduanya masih memiliki ruang untuk mengoptimalkan upaya dalam berdigitalisasi.

Kesiapan & Literasi Ekonomi Digital: Secara umum, responden studi sudah cukup antusias dan siap untuk menyesuaikan dengan kebutuhan perubahan digital.

Masyarakat Indonesia menunjukkan kesiapan untuk berperan aktif sebagai agen perubahan dalam pengembangan ekonomi Indonesia. Responden menunjukkan tingkat eagerness (keinginan) dan readiness (kesiapan) yang cukup tinggi untuk beralih ke ekonomi digital, mulai dari penggunaan aplikasi online untuk belajar, bekerja, sebagai sumber informasi dan hiburan, serta melakukan transaksi keuangan dan belanja kebutuhan sehari-hari. Cara bekerja dan belajar yang dilakukan secara hybrid merupakan perubahan digital yang paling siap dan paling antusias dilakukan.

Pengguna Ekonomi Digital: Responden studi menyatakan bahwa media sosial menjadi kanal yang paling sering diakses responden untuk mendapatkan informasi dan mayoritas responden merasa puas pada upaya pemerintah dan swasta dalam mendukung digitalisasi ekonomi.

Hasil studi INDELIX 2022 menunjukkan bahwa secara umum, responden merasa puas terhadap upaya pemerintah dan swasta dalam mendukung digitalisasi ekonomi dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan kemampuan TIK masyarakat maupun kualitas jaringan internet.