Dipersidangan, Nia Ramadhani Mengaku Baru Pertama Kali Gunakan Sabu

Dipersidangan, Nia Ramadhani Mengaku Baru Pertama Kali Gunakan Sabu

KABARINDO, JAKARTA - ARTIS cantik Nia Ramadhani baru saja menjalani persidangan perdana terkait kasus kepemilikan narkoba kemarin. Dalam kesaksiannya di persidangan, Nia menyebut baru pertama kali menggunakan sabu.

Namun, dari pihakan kepolisian, Benny Santoso Pandiangan, menyebut ada kemungkinan konsumsi sabu yang dilakukan oleh Nia Ramadhani bukanlah yang pertama kali. Ucapan ini dia keluarkan mengacu dengan tanda-tanda yang ditunjukkan oleh Nia Ramadhani.

"Ada beberapa tanda-tanda fisik bagi para pengguna narkotika. Misalnya susah tidur, mukanya kusut, bicara ngelantur seperti tidak normal. Tanda lain sedikit mengarah ke tidak normal," kata Benny pada awak media.

Tapi, apakah memang ada ciri-ciri pengguna narkoba, khususnya yang sudah masuk ke dalam tahap ketergantungan? Apakah Nia Ramadhani memilikinya?

Dilansir dari laman Alta Mira Recovery, berikut ciri-ciri pengguna narkoba yang sudah ketergantungan:

1. Pada individu yang sudah ketergantungan narkoba, mereka akan merasa sangat membutuhkan obat terlarang itu. Jika keinginannya tidak terlampiaskan, beberapa gejala bisa timbul seperti insomnia, serangan panik, peningkatan detak jantung, badan gemetar, merasa lelah, sakit kepala, mual, kram otot, bahkan gugup parah.

2. Tanpa pada mata bisa menjadi indikator seseorang sudah ketergantungan narkoba atau belum, misalnya mata kering atau merah dan/atau pupil membesar.

3. Pada beberapa kasus, pecandu narkoba mengalami kerusakan gigi, berat badan menurun signifikan, kulit pucat, rambut rontok, dan luka yang susah sembuh.

4. Pecandu narkoba itu dapat dikenali juga dengan dirinya gampang sekali kena flu, pneumonia, pilek, serangan alergi, infeksi bakteri, dan penyakit potensial lainnya. Ini karena kekebalan tubuh mereka sudah dirusak oleh obat terlarang tersebut.

5. Impulsif juga salah satu tanda pecandu narkoba. Hal ini karena mereka kehilangan kemampuan untuk menilai sesuatu, dan ini berimbas pada sulitnya menentukan pilihan yang berujung impulsif