Indonesia Perkuat Diplomasi Budaya pada Perayaan 50 Tahun Kemerdekaan Suriname
FOTO : ISTIMEWA
____
SURINAME -- Musisi Indonesia mendapat sambutan di Suriname pada acara malam puncak Indofair 2025 di Sana Budaya. Kehadiran musisi tersebut merupakan hasil kolaborasi KBRI Paramaribo, Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Ekonomi Kreatif melalui penyelenggaraan misi budaya dan industri kreatif untuk mendukung pelaksanaan Indofair. Misi tersebut mengajak musisi Jawa Ndarboy Genk, penyanyi dan penulis lagu asal Yogyakarta yang dikenal dengan genre pop Jawa dan dangdut; serta Fauzi Haidi, vokalis tunanetra asal Yogyakarta yang meraih popularitas internasional melalui kolaborasi viralnya bersama Ndarboy Genk dalam lagu “Wong Sepele”.
Duta Besar RI untuk Suriname, Agus Priono dikutip Rabu (3/12/2025l menegaskan bahwa Indofair 2025 menjadi bagian dari perayaan 50 Tahun Srefidensi (Hari Kemerdekaan) Suriname yang jatuh pada 25 November 2025 serta sekaligus membuka rangkaian peringatan 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia–Suriname yang akan diperingati pada Januari 2026 mendatang. “Tonggak sejarah ganda ini memperkuat persahabatan dan kedekatan budaya antara kedua negara,” ujarnya pada pidato pembukaan Indofair ke-21 tersebut.
Memadati area Indofair, tercatat lebih dari 12.000 pengunjung menghadiri kegiatan ini, terdiri dari warga negara Indonesia maupun masyarakat Suriname, baik keturunan Jawa maupun non-Jawa. Ndarboy Genk dan Fauzi Haidi membawakan sejumlah lagu populer seperti “Mendung Tanpo Udan”, “Koyo Jogja Istimewa”, serta beberapa lagu mendiang Didi Kempot seperti “Layang Kangen” dan “Angin Paramaribo” yang disambut dengan sangat meriah.

Penonton ikut bernyanyi bersama, melambaikan lampu ponsel, dan berjoget mengikuti irama. Sorakan penonton yang tak henti terdengar menjadi bukti kuatnya kedekatan emosional masyarakat Suriname terhadap musik dan budaya Jawa.
Deputi Bidang Kreativitas Media Kementerian Ekonomi Kreatif, Agustini Rahayu, menyampaikan bahwa program AKTIF Musik hadir sebagai bentuk pendampingan kreatif dan fasilitasi produksi karya musik di daerah.
“Program ini mempercepat dampak ekonomi dari karya lokal. Kami tidak hanya hadir di balik layar, tapi turut mendorong distribusi dan eksposurnya agar ekosistem musik lokal tumbuh secara berkelanjutan hingga kancah global,” pungkasnya.
Comments ( 0 )