Maruarar Sirait Poles Piala Presiden Menjadi Kompetisi Prestisius dan Berdaya Saing

Maruarar Sirait  Poles Piala Presiden Menjadi Kompetisi Prestisius dan Berdaya Saing
Maruarar Sirait  Poles Piala Presiden Menjadi Kompetisi Prestisius dan Berdaya Saing

Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo, bersama Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan Ketua Steering Committee (SC) Maruarar Sirait secara resmi membuka Piala Presiden 2025 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta, Minggu (6/7) malam. (FOTO/DOK.KEMENPORA).

 

BANDUNG, KABARINDO --  Turnamen pra-musim akbar, Piala Presiden 2025, telah resmi berakhir dengan sukses pada 13 Juli 2025.  Ajang yang digagas untuk mempersiapkan klub-klub Liga 1 menjelang musim kompetisi ini tidak hanya menyuguhkan pertandingan-pertandingan menarik, tetapi juga menorehkan catatan positif dalam aspek penyelenggaraan serta memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian lokal.

Puluhan ribu penonton tampak antusias menyaksikan laga final antara Port FC melawan Oxford United. Port FC yang merupakan wakil dari Thailand itu  menjadi juara Piala Presiden 2025 setelah menggulung Oxford United 2-1 meski bermain dengan 10 pemain. Laga panas di Stadion Si Jalak Harupat Minggu (13/7/2025) malam itu disambut gegap gempita penonton.

Sehari sebelumnya, Dewa United mengamankan peringkat tiga Piala Presiden 2025 usai menaklukkan Liga Indonesia All Star dengan akor 2-0 di Stadion Si Jalak Harupat, Sabtu (12/7/2025) malam WIB. Gol kemenangan Banten Warriors dicetak Taisei Marukawa dan Alex Martins pada babak kedua.

Piala Presiden 2025 merupakan perhelatan yang memasuki usia kesepuluh. Banyak perbaikan penyelenggaraan yang signifikan

di kompetisi yang berlangsung sejak 2015 itu. Penyelenggaraan Piala Presiden 2025 mendapat banyak pujian atas peningkatan kualitas penyelenggaraannya dibandingkan edisi-edisi sebelumnya.

Pujian itu datang lantaran salah satu keluhan utama di masa lalu adalah jadwal pertandingan yang sering berubah dan kurang transparan. Untuk edisi 2025, panitia penyelenggara berhasil menyusun jadwal yang lebih terencana dengan baik. Meminimalkan penundaan, dan memberikan informasi yang lebih akurat kepada klub dan penonton.

Dua stadion yakni Gelora Bung Karno (Jakarta) dan Si Jalak Harupat (Bandung) yang digunakan dalam turnamen ini dipastikan memenuhi standar tinggi. Perhatian khusus diberikan pada kondisi rumput dan fasilitas pendukung, yang berkontribusi pada permainan yang lebih berkualitas dan mengurangi risiko cedera pemain.

Penerapan sistem tiket digital yang lebih terintegrasi memudahkan akses bagi penonton. Selain itu, koordinasi keamanan ditingkatkan dengan melibatkan berbagai pihak, memastikan kelancaran arus penonton dan meminimalisir insiden yang tidak diinginkan di dalam maupun luar stadion.

“Turnamen ini harus bermanfaat bagi rakyat. Tidak hanya sebagai tontonan, tapi juga memberikan peluang ekonomi bagi UMKM,” ujar Ketua Steering Committee Piala Presiden 2025, Maruarar Sirait , Minggu (13/7/2025).

Ara, sapaan Maruarar mengaku puas dengan penyelenggaraan Piala Presiden 2025 yang semakin meriah. Ara pun dinilai sukses memoles kompetisi pra musim itu menjadi kompetisi berkelas. Perhelatan Piala Presiden 2025 tak sekadar disambut antusias para pencinta sepak bola, tetapi juga menjadi hiburan dan menjadi magnet seluruh lapisan masyarakat di Tanah Air. Bahkan,  turnamen yang berlangsung dari tanggal 6 hingga 13 Juli 2025 ini menyedot perhatian luas hingga mancanegara. "Tahun ini sudah ada dua tim asing. Doakan tahun depan lebih banyak lagi dan lebih hebat lagi," ujar Ara.

 

Ara, yang juga  menjabat Menteri Perumahan  dan Kawasan Permukiman (PKP) itu memaparkan, Piala Presiden adalah turnamen sepak bola pramusim tahunan bergengsi. Saat pertama kali digelar, Piala Presiden berlangsung ditengah krisis akibat sanksi FIFA.

Kompetisi tahunan itu menjadi ide brilian Ara untuk  mengisi kekosongan kompetisi. Alhasil, turnamen Piala Presiden tak  hanya menjadi solusi sementara, tetapi juga menjadi tonggak bagi kebangkitan sepak bola Tanah Air.

Peserta Piala Presiden awalnya di tahun 2015 berasal dari 13 tim Liga Super Indonesia dan 3 tim Divisi Utama Liga Indonesia. Setelah itu pada edisi-edisi selanjutnya peserta turnamen ini berasal dari seluruh klub Liga 1 dan ada sejumlah klub Liga 2. Arema FC menjadi tim yang paling banyak meraih juara Piala Presiden yakni sebanyak 4 kali di tahun 2017, 2019, 2022, dan 2024.

Pada edisi Piala Presiden 2025,  enam tim yang terdiri empat tim dari Indonesia dan dua tim internasional berlaga. Enam tim tersebut adalah Persib Bandung, Arema FC, Dewa United, Liga Indonesia All Star, Oxford United dari Inggris dan Port FC dari Thailand. Persib Bandung notabene sebagai tim juara Liga 1 2024/2025, Arema FC selaku juara bertahan Piala Presiden 2024, dan Dewa United sebagai runner-up Liga 1 2024/2025.

Selain kompetisi, kehadiran Piala Presiden juga mampu memperkenalkan budaya Indonesia ke mancanegara. Tak hanya itu, roda perekonomian pun bergerak signifikan.

"Bisa menjadi hiburan masyarakat. Diharapkan ekonomi bergerak, dan sportivitas bisa tetap terjaga,"tegas Ara.

 

Piala Presiden 2025 memegang peranan krusial dalam ekosistem sepak bola Indonesia, melampaui sekadar turnamen pra-musim. Bagi klub-klub Liga 1, Piala Presiden adalah kesempatan emas untuk menguji strategi baru, formasi, dan skema permainan sebelum kompetisi resmi dimulai. Ini menjadi medan tempur pertama bagi pelatih untuk melihat sejauh mana adaptasi dan pemahaman pemain terhadap instruksi.

Piala Presiden 2025 juga menjadi platform ideal bagi pemain-pemain rekrutan baru, baik lokal maupun asing, untuk beradaptasi dengan tim, rekan setim, serta filosofi pelatih. Kualitas performa mereka di Piala Presiden seringkali menjadi indikator awal keberhasilan transfer.

 Melalui pertandingan yang kompetitif di Piala Presiden 2025, pelatih dapat mengidentifikasi area-area yang perlu diperbaiki. Misalnya, lini pertahanan, kreativitas di lini tengah, finishing dan juga mengidentifikasi kekuatan yang bisa dimaksimalkan untuk musim yang akan datang.

 Intensitas pertandingan di Piala Presiden 2025 membantu menguji kebugaran fisik pemain setelah jeda kompetisi, sekaligus menguji mentalitas mereka dalam situasi pertandingan sebenarnya.

 

Menggerakkan Roda Perekonomian

Pedagang kaki lima, warung makan, dan toko-toko suvenir di sekitar stadion merasakan lonjakan penjualan yang signifikan selama perhelatan Piala Presiden 2025. Ribuan penonton yang datang dari berbagai daerah membelanjakan uang mereka untuk makanan, minuman, merchandise, dan kebutuhan lainnya.

 Hotel-hotel di kota tuan rumah yani Bandung dan Jakarta mencatat peningkatan okupansi yang drastis, terutama pada hari-hari pertandingan. Layanan transportasi daring maupun konvensional seperti taksi dan ojek juga kebanjiran order.

 Penyelenggaraan turnamen Piala Presiden 2025 berhasil menciptakan ribuan peluang kerja temporer, mulai dari petugas keamanan, staf kebersihan, relawan, pedagang, kurir hingga juru parkir, yang semuanya memberikan kontribusi pada pendapatan masyarakat di sekitar lokasi pertandingan.

Kesuksesan Piala Presiden 2025 tidak lepas dari peran sentral yang dimainkan oleh Maruarar Sirait. Sejak awal, Ara dikenal sebagai sosok yang sangat peduli terhadap pengembangan sepak bola nasional dan memiliki komitmen tinggi terhadap transparansi serta profesionalisme.

Di bawah kepemimpinannya, Piala Presiden 2025 berhasil mengimplementasikan berbagai inovasi dan perbaikan. Ara, secara aktif terlibat dalam memastikan setiap detail penyelenggaraan berjalan sesuai rencana, mulai dari koordinasi dengan klub, federasi, pemerintah daerah, hingga pihak sponsor. Visi dan dedikasinya telah menjadi pilar utama dalam membawa turnamen ini ke level yang lebih tinggi, tidak hanya sebagai ajang pemanasan tim, tetapi juga sebagai motor penggerak ekonomi dan hiburan berkualitas bagi masyarakat Indonesia.

Ara pun menegaskan bahwa turnamen Piala Presiden 2025 murni diselenggarakan tanpa dana negara. Ada 100 tempat berjualan yang disediakan gratis di Gelora Bung Karno (GBK), dan 100 tempat lainnya di Stadion Si Jalak Harupat.

"Piala Presiden sejak edisi pertama sama sekali tidak menggunakan dana APBN maupun APBD. Hingga hari ini sponsor yang masuk sudah mencapai Rp65 miliar. Tidak ada uang negara, tidak dari APBN, tidak dari sponsor BUMN. UMKM bisa berjualan tanpa membayar uang sewa," ujarnya. 

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengakui perhelatan Piala Presiden 2025 memberi manfaat ekonomi untuk masyarakat Jawa Barat. KDM, begitu dia akrab disapa, menegaskan roda perekonomian di Jawa Barat, khususnya Bandung bergerak dinamis. "Ada orang (penonton) yang datang ke sini, ada uang yang beredar. Ada banyak dana sponsor yang masuk, tentu  memberikan manfaat terhadap di sini (Bandung),"tegasnya.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat, lanjut KDM, mendukung penuh penyelenggaraan Piala Presiden 2025. “Hadiahnya adalah (keberhasilan)  menyelenggarakan kegiatan dengan baik, aman, dan penuh sportivitas,”ujarnya

Sebagai turnamen yang berkualitas tinggi, Piala Presiden bisa menginspirasi generasi muda untuk lebih tertarik kepada sepak bola. Sehingga berpotensi melahirkan bibit-bibit pemain masa depan Indonesia.

Piala Presiden 2025 tak sekadar sebagai ajang pemanasan, melainkan fondasi penting yang membentuk kualitas kompetisi Liga 1, menggerakkan roda ekonomi, dan menjaga bara semangat sepak bola di hati masyarakat Indonesia.

Dengan berakhirnya Piala Presiden 2025 yang sukses ini, harapan besar disematkan agar standar penyelenggaraan yang telah dicapai dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan di edisi-edisi mendatang, menjadikan turnamen ini sebagai barometer bagi kualitas kompetisi sepak bola di Tanah Air.