PT Karya Sari Murni Berdayakan Warga Cipayung lewat Pelatihan Seni Dirtypouring

PT Karya Sari Murni Berdayakan Warga Cipayung lewat Pelatihan Seni Dirtypouring

Dorong Kreativitas dan Peluang Usaha Baru Melalui Epoxy Resin Art

KABARINDO, JAKARTA — PT Karya Sari Murni (PT KSM) kembali menggelar pelatihan seni epoxy resin dengan teknik Dirtypouring yang diikuti 16 warga sekitar di Kantor PT KSM, Botin, Cipayung, Jakarta Timur. 

Kegiatan ini tidak hanya mengasah kreativitas, tapi juga membuka peluang usaha baru bagi masyarakat lokal.

Pelatihan yang dipandu langsung oleh Trainer Agus Rudy dan Teguh Setya Budi ini mengajarkan peserta cara melapisi panel dengan motif unik yang menyerupai marmer, ombak, hingga bentuk alami lain melalui teknik Dirtypouring. 

Teknik ini mengedepankan seni menumpahkan cat epoxy secara kreatif sehingga menghasilkan pola yang artistik dan berbeda-beda pada setiap karya.

Direktur PT KSM, Rizky Fajrie Novriansyah, S.Si,  menyampaikan bahwa program ini merupakan wujud komitmen perusahaan dalam memberdayakan komunitas sekitar.

“Tujuan utama kami adalah mengangkat kreativitas warga dan membuka peluang usaha baru. Harapannya, warga yang mengikuti pelatihan ini bisa mengembangkan ketrampilan mereka dan membuka usaha sendiri ke depannya, baik untuk pasar lokal maupun ekspor,” jelas Rizky saat ditemui KABARINDO di Kantor PT KSM, Senin (28/7).

Lebih jauh Rizky menjelaskan perbedaan teknik pelatihan kali ini dengan sesi sebelumnya di kecamatan lain. 

“Jika sebelumnya fokus pada teknik pengecoran epoxy, sekarang kita fokus pada coating atau pelapisan lapisan atas. Dirtypouring sendiri berasal dari istilah ‘dirty’ yang artinya ‘jorok’, tapi di sini justru menjadi teknik yang menghasilkan karya indah dari tampilan yang tampak acak dan berantakan,' jelasnya lagi.

Trainer Agus Rudy menambahkan, teknik Dirtypouring ini mengandalkan perpaduan warna yang dituangkan tanpa perlu diaduk terlalu banyak, sehingga menciptakan pola natural seperti ombak atau batu marmer. 

'Setiap hasil karya memiliki keunikan tersendiri," terang Agus Rudy penuh semangat.

Peserta pelatihan kali ini didominasi oleh warga sekitar yang menunjukkan antusiasme tinggi, termasuk kelompok usia yang lebih tua.

 “Awalnya memang sedikit yang tertarik, tapi berkat informasi yang menyebar dan dukungan dari pelatihan sebelumnya, sekarang warga semakin antusias untuk belajar dan mengembangkan kreativitas mereka,” ujar Rizky menambahkan.

PT KSM juga menyiapkan langkah lanjutan setelah pelatihan, berupa pendampingan berkelanjutan melalui grup WhatsApp khusus. Rizky kembali menjelaskan, ingin memastikan peserta bisa menyelesaikan produknya dengan baik dan siap dipasarkan. 

"Ke depannya, kami berencana membuka showroom di kantor kami sebagai wadah memamerkan karya peserta sekaligus menjadi galeri produk yang dapat dijual," bebernya.

Dengan total 16 peserta yang dibagi dalam dua sesi pelatihan, PT KSM berharap program ini menjadi inspirasi dan motor penggerak pemberdayaan ekonomi kreatif di Cipayung dan sekitarnya.

“Ini bukan hanya soal pelatihan, tapi membangun komunitas kreatif yang bisa terus berkembang. Kami juga berencana membawa pelatihan ini ke daerah lain di seluruh Indonesia,” tutup Rizky optimis. Foto: Orie Buchori/Kabarindo.com