1000 Raket Merah Putih
Oleh: Buyung Wijaya Kusuma
Sekjen Pengurus Pusat Persatuan Soft Tenis Indonesia (PP PESTI)
KABARINDO, ACEH - Dalam upaya memperkenalkan dan memasyarakatkan olahraga soft tenis, Brigadir Jenderal Polisi Dr. Awal Chaeruddin, Ketua Umum PP Persatuan Softenis Indonesia (PESTI), meluncurkan inisiatif yang menggugah dengan membagikan 1.000 raket merah putih kepada berbagai lapisan masyarakat.
Langkah ini tidak hanya sekadar sosialisasi, tetapi juga merupakan upaya menanamkan nilai kebersamaan dan semangat nasionalisme melalui olahraga soft tenis. Dengan warna merah putih yang melambangkan identitas bangsa, kegiatan ini diharapkan dapat membangkitkan gairah berolahraga, membangun komunitas yang lebih sehat, serta mendekatkan masyarakat pada satu bentuk hiburan yang positif dan menyenangkan.
Olahraga merupakan salah satu sarana yang efektif untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran, serta mempererat hubungan sosial antarwarga. Namun, dalam konteks Indonesia, masih banyak masyarakat yang kurang mengenal berbagai jenis olahraga, termasuk soft tenis.
Dengan memfasilitasi masyarakat untuk berolahraga, diharapkan timbul interaksi positif yang dapat mempererat hubungan sosial di lingkungan sekitar. Selain itu, ini juga bisa menjadi langkah awal untuk membentuk komunitas pecinta soft tenis yang solid di setiap daerah.
Tentu saja, tindakan ini tidak lepas dari tantangan. Diperlukan upaya lanjutan agar softenis dapat dikenal luas dan diminati oleh banyak orang.
Oleh karena itu, PESTI perlu merancang program-program pembinaan yang berkelanjutan, termasuk pelatihan dan kompetisi, sehingga masyarakat tidak hanya mendapatkan raket, tetapi juga pengetahuan dan keterampilan untuk memainkan olahraga tersebut.
*Sejarah Soft tenis di Dunia*
Soft tenis, sebuah olahraga yang menggabungkan elemen tenis dan badminton, memiliki sejarah yang menarik baik di tingkat dunia maupun di Indonesia. Dikenal dengan sebutan soft tennis, olahraga ini memiliki ciri khas penyajian permainan yang lebih ringan dengan bola yang lebih lunak dibandingkan dengan tenis tradisional.
Asal-usul softenis dapat ditelusuri kembali ke Jepang pada awal abad ke-20, tepatnya sekitar tahun 1900-an. Awalnya, olahraga ini dikembangkan sebagai alternatif dari tenis lapangan, dengan tujuan untuk menjadikan permainan ini lebih mudah diakses oleh semua kalangan.
Permainan ini dengan cepat menarik perhatian masyarakat, dan pada tahun 1924, Federasi Softenis Internasional pertama kali dibentuk.
Seiring berjalannya waktu, softenis mulai mendapatkan pengakuan dan diadakan dalam turnamen-tournament resmi, termasuk kejuaraan dunia yang pertama kali berlangsung pada tahun 1968. Olahraga ini menyebar ke berbagai negara, dan banyak diadopsi oleh sekolah-sekolah dan institusi pendidikan sebagai bagian dari program ekstrakurikuler.
Keberadaannya juga dikenal dalam banyak event olahraga internasional, memperkuat posisinya sebagai cabang olahraga yang memiliki penggemar setia.
Di Indonesia, softenis mulai diperkenalkan pada tahun 1980-an. Sejalan dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap olahraga raket lainnya, PESTI dibentuk pada tahun 1984 untuk mengorganisir dan mempromosikan soft tenis di seluruh nusantara. Sejak saat itu, softenis perlahan-lahan mendapatkan tempat dalam dunia olahraga Indonesia.
Banyak komunitas dan klub yang mulai dibentuk, dan even-even lokal juga semakin banyak diadakan. Dari waktu ke waktu, prestasi para atlet softenis Indonesia pun mulai mencuat di kancah internasional, menandakan bahwa olahraga ini telah mendapatkan perhatian dan dukungan yang layak.
Di tingkat sekolah, soft tenis menjadi salah satu pilihan olahraga yang populer, memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk merasakan keseruan berkompetisi dalam arena yang lebih ringan dan tetap menantang.
Pentingnya promosi olahraga ini di kalangan generasi muda tidak bisa dipandang sebelah mata. Softenis tidak hanya memiliki manfaat kesehatan fisik, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai seperti kerjasama, disiplin, dan semangat kompetitif.
*Menjanjikan*
Dengan sejarah yang kaya baik di tingkat global maupun lokal, soft tenis menjanjikan sebuah potensi besar untuk tumbuh akan penggemar dan atlet di Indonesia. Melalui promosi yang tepat, dukungan dari berbagai pihak, dan pembinaan yang sistematis, olahraga ini dapat menjadi salah satu cabang yang diandalkan dalam mengembangkan dunia olahraga di Tanah Air.
Sudah saatnya soft tenis mendapatkan tempat yang lebih signifikan di hati masyarakat Indonesia, sehingga individu dari berbagai usia dapat merasakan manfaat dan keseruan dari olahraga ini.
PON XXI Aceh-Sumatera Utara menjadi momentum tinggal landas soft tenis untuk lebih dikenal masyarakat Indonesia. Karena untuk kali pertama olahraga ini dipertandingkan di ajang PON. Sebuah langkah luar biasa yang tentunya harus terus dipelihara.
Comments ( 0 )