Merayakan Rasa, Menyulam Sejarah: The Gading Archive Hadirkan Warisan Kuliner Lintas Generasi di Kelapa Gading

Merayakan Rasa, Menyulam Sejarah: The Gading Archive Hadirkan Warisan Kuliner Lintas Generasi di Kelapa Gading

KABARINDO, JAKARTA – Dalam rangka menyambut usia ke-50 pada tahun 2025, PT Summarecon Agung Tbk (Summarecon) menggelar serangkaian acara yang menandai perjalanan panjang dan inspiratif pengembangan Kota Terpadu Summarecon Kelapa Gading. Membuka rangkaian ini, Summarecon mempersembahkan The Gading Archive (TGA)—sebuah selebrasi rasa dan penghormatan kepada para pelaku kuliner yang telah membentuk identitas cita rasa kawasan ini.

TGA hadir sebagai bentuk pameran, eksplorasi rasa, serta platform digital yang didedikasikan untuk merawat keberlanjutan dunia wirausaha kuliner. Melalui inisiatif ini, warisan rasa Kelapa Gading diabadikan agar dapat terus dinikmati lintas generasi.

Pameran TGA berlokasi di The Gading Archive Pop-Up Space, GAFOY, Summarecon Mall Kelapa Gading. Acara ini resmi dibuka untuk umum pada Sabtu, 24 Mei 2025, dan akan berlangsung hingga 29 Juni 2025, setiap hari pukul 11.00–20.00 WIB, tanpa dipungut biaya.

Soegianto Nagaria, Direktur Summarecon, menjelaskan bahwa The Gading Archive menjadi pengingat akan langkah awal Summarecon dalam mengembangkan kawasan Kelapa Gading pada tahun 1975. Salah satu inovasi penting kala itu adalah menghadirkan pedagang kuliner dari Pecenongan pada 1983 dalam bentuk warung pinggir jalan yang sederhana. Respon masyarakat yang luar biasa terhadap langkah ini menjadikan sektor kuliner tumbuh pesat seiring waktu, memperkuat daya tarik kawasan.

"Inisiatif ini adalah bentuk apresiasi kami terhadap kegigihan para pelaku usaha kuliner yang tumbuh bersama Summarecon. Mereka bukan hanya menyajikan rasa, tetapi menorehkan cerita, mengikat kenangan, dan membentuk identitas lintas generasi," ungkapnya dalam pembukaan TGA di GAPOY La Piazza MKG.

Lebih dari sekadar sajian kuliner, TGA adalah ruang pelestarian memori dan budaya. "The Gading Archive bukan hanya tentang makanan, melainkan juga tentang menjaga akar budaya, mempererat kebersamaan, dan menyadarkan kita betapa besar peran kuliner dalam membentuk kehangatan komunitas. Di musim pertamanya ini, TGA menghadirkan 20 destinasi kuliner yang sarat cerita dan akan terus berkembang," tambah Soegianto.

Kurasi Cita Rasa Legendaris

Dalam pameran TGA, dua kurasi kuliner menjadi sorotan utama:

  1. Kuliner Legendaris – Sebuah penghormatan untuk para perintis rasa yang telah meletakkan fondasi kuliner khas Kelapa Gading. Terdiri dari 13 usaha kuliner bersejarah: Homemade Bakery, Pempek Palembang & Otak-otak 161, Gado-gado AA, Bakmi Tan, Rumah Makan Marannu, Warung Tahu, Wiro Sableng, Si Jempol, Sari 21, Bakmi Aloi, Kwetiau Kelapa Gading, Christy Pudding, dan Es Krim Brasil.

  2. Only in Gading – Jejak rasa yang hanya bisa ditemukan di Kelapa Gading. Sebanyak 7 restoran dipilih sebagai harta karun rasa: Martabak Bong Ngian, Bakso Ragil, Ippeke Komachi, Sate Afrika H Ismail Coulibaly, Warung Thailand SCI, Nasi Uduk Lapangan Tenis, dan Unank Juice.

TGA Food Passport & Workshop Kreatif

Menambah semarak, TGA menghadirkan Food Passport, sebuah program petualangan rasa yang memungkinkan pengunjung mencicipi langsung 20 destinasi kuliner unggulan. Cukup mendaftar di GAFOY dan mendapatkan TGA Food Passport, peserta berkesempatan meraih hadiah menarik seperti kaos eksklusif, topi, botol Corkcicle, hingga kamera Fujifilm Instax.

Tidak hanya itu, setiap akhir pekan TGA juga menyuguhkan serangkaian workshop gratis yang mengajak pengunjung berekspresi dan merasakan pengalaman baru, antara lain: Custom Acrylic Keychain, DIY Drip Coffee Bag bersama Strada Coffee, DIY Postcard/Poster Station, Drink & Kerupuk Kiosk, serta DIY Indonesian Spice Station.

The Gading Archive bukan sekadar perayaan kuliner—ini adalah upaya menyulam kisah, rasa, dan kenangan menjadi satu narasi utuh yang layak dikenang. Sebuah pameran yang menegaskan bahwa di balik setiap rasa, ada sejarah. Di balik setiap gigitan, ada cerita.