Peace Train Indonesia; Kembali Di Gelar

Peace Train Indonesia; Kembali Di Gelar

Jakarta, Kabarindo- Anda tentu sudah tahu Peace Train Indonesia, bukan ?

Salah satu foundernya Ahmad Nurcholish adalah warga WowSaveID dan memposting fot dan beberapa link pemberitaan program tersebut.

Peace Train Indonesia kembali diadakan dengan rute Jakarta-Bandung pada 23-25 Maret 2018. Kegiatan tersebut diikuti oleh 35 peserta dari berbagai agama yang berasal dari Medan, Riau, Manado, Jabodetabek, Bandung, Madura, dan Papua.

Peace Train Indonesia kali ini adalah yang keempat kalinya. Sebelumnya, Peace Train Indonesia 1 Jakarta-Semarang digelar 15-17 September 2017, Peace Train Indonesia 2 Jakarta-Surabaya pada 3-5 November 2017, dan Peace Train Indonesia 3 Jakarta-Yogyakarta pada 26-28 Januari 2018.

Peace Train Indonesia 4 difasilitasi tiga orang yaitu Amok HT, Frangky Tampubolon, dan Ahmad Nurcholish yang merupakan penggagas program tersebut. Pdt Frangky Tampubolon, salah seorang penggagas Peace Train Indonesia mengatakan, terdapat dua target penting dan Peace Train Indonesia 4.

Pertama, kampanye menangkal ujaran kebencian dan informasi bohong (hoaks). Kedua, kaderisasi masif bagi kelompok pemuda milenial untuk menjadi inisiator dan penggerak toleransi dan perdamaian.

"Intelijen dunia digital pemerintah merilis setiap hari terdapat sekitar 44.33% pergerakan penyebaran berita hoaks," ujar rohaniawan muda Protestan itu dalam rilisnya, Sabtu 24 Maret 2018.

Menurut ketua Forum Bhinneka Nusantara itu, Peace Train Indonesia yang merupakan program traveling lintas agama dengan menggunakan kereta api menuju ke satu kota yang telah ditentukan. Kali ini, tujuannya adalah Bandung dan Cimahi di Jawa Barat. Ia akan mengunjungi komunitas agama-agama, komunitas penggerak perdamaian, rumah ibadah, dan tokoh-tokoh yang dianggap sebagai aktor penting toleransi dan perdamaian antaragama.

"Mereka juga akan berproses untuk saling belajar, berbagi cerita, berdialog, bekerja sama, mengelola perbedaan, berkampanye, dari menuliskan pengalaman perjumpaan dalam semangat kebersamaan dan persaudaraan," tutur dia.
Membangun perdamaian

Ahmad Nurcholish, Koordinator Studi Agama dan Perdamaian Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP) mengatakan, Peace Train Indonesia ini kami dedikasikan bagi para pemuda dan berbagai agama untuk saling kenal, berinteraksi dan berbagi pengalaman sembari belajar bagaimana berperan serta dalam membangun perdamaian di tanah air. Kedua, mempertemukan jaringan komunitas lintasagama dari penggiat kebinekaan dan perdamaian di Jawa Barat agar lebih kuat dan strategis dalam menumbuhkan nilai dari sikap toleransi serta membangun perdamaian.

Oleh sebab itu, kata dia, dalam pelaksanaan program ini selain lembaga-lembaga penggagas Peace Train Indonesia, Forum Bhinneka Nusantara, Sekolah Damai Indonesia (Sekodi), Demokrasi.id, dan ICRP juga menggandeng lembaga-lembaga jaringan dan rumah ibadah di Bandung dan Cimahi Jawa Barat. Antara lain, Yayasan Bhinneka Nusantara, Vihara Stya Budhi, Komunitas Muslim Bandung, Gereja St. Mikael, Pura Agung Wira Loka Natha, Sunda Wiwitan Cirendeu, dan Pakuan Bandung.

Lioni Beatrik Tobing, Direktur Sekodi, Bandung mengatakan bahwa kegiatan tersebut harus dilakukan sesering mungkin di seluruh Indonesia rasa keberagaman sebaiknya ditularkan terus menerus di masyarakat sekarang tantangannya bagaimana semua orang tertarik dan bisa mengakses kegiatan-kegiatan serupa dengan mudah agar tidak lupa dengan ke-Indonesiaannya.
Eksplorasi Indonesia

Program ini, kata dia, memang diorientasikan untuk menjadi program regular yang rencananya akan dihelat setiap dua bulan dengan tujuan kota yang berbeda beda agar dapat mengeksplorasi sebanyak mungkin kota di Indonesia yang bisa dijangkau melalui moda kereta api. Mereka akan melibatkan sebanyak mungkin komunitas muda lintas agama program ini juga merupakan bagian dari program nasional kami bertajuk "Narasi Damai Nusantara" yang digagas oleh ICRP, Wahid Foundation, dan Grup Kompas Gramedia.

Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh agama dari berbagai agama, seperti Romo Hariyanto (Rohaniawan Katolik), Uung Sendana (Ketua Umum Matakin), M Mukhlisin (Kepala Sekolah Guru Kebinekan Vay Cahaya Guru), dan Pdt Sylvana Ranty (Kantor Staff Presiden RI). Hadir pula Abdiel Fortunatus Tanias, Ketua Departemen Remaja Pemuda Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), In Huang (Ketua Kafkaf Foundation), dan para alumni Peace Train Indonesia 1-3 seperti dilansir dari laman pikiranrakyatonline.