Vegan Festival di Surabaya Dorong Masyarakat Terapkan Pola Hidup Sehat

Vegan Festival di Surabaya Dorong Masyarakat Terapkan Pola Hidup Sehat

Vegan Festival di Surabaya Dorong Masyarakat Terapkan Pola Hidup Sehat

Mengedukasi dan sosialisasikan pola hidup vegan kepada masyarakat

Surabaya, Kabarindo – Vegan Festival Bersama Bank Saqu diselenggarakan mulao 20-23 Februari 2025 di Exhibition Hall Grand City Surabaya dengan mengusung tema “VEGAN OLYMPIC”.

Vegan Festival adalah event internasional yang bernaung di bawah organisasi non-profit Indonesia Vegetarian Society (IVS), Vegan Society of Indonesia (VSI) dan World Vegan Organisation (WVO). Tahun ini merupakan event ke-13 yang terus mendorong masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat.

Menyusul kesuksesan tahun-tahun sebelumnya, event tersebut kembali diselenggarakan untuk meningkatkan awareness gaya hidup vegan di Indonesia maupun dunia. Event tersebut diikuti oleh lebih dari 100 tenant dan menargetkan lebih dari 40.000 pengunjung, Vegan festival didukung oleh Kementerian Ekonomi Kreatif RI, Kementerian Kesehatan RI serta Indonesia Sport & Special Interest Tourism Association (ISSITA).

“Vegan Festival menjadi event yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat, khususnya warga Surabaya, karena ada banyak kuliner vegan yang enak dan bergizi, serta keseruan event bazar, kompetisi dan tenant F&B,” ujar Lewis Kosasih, Ketua Panitia Vegan Festival 2025.

Selama ini masih banyak masyarakat, khususnya warga Surabaya, yang belum mengenal dan mengerti istilah vegan. Maka IVS dan VSI menggelar Vegan Festival yang memiliki misi besar untuk mengedukasi dan mensosialisasikan pola hidup vegan kepada seluruh masyarakat serta mendukung gerakan ramah lingkungan untuk mengurangi efek rumah kaca dan perubahan iklim global dunia.

Mengutip data dari The United Nations, perdagangan daging merupakan salah satu dari tiga faktor utama yang berkontribusi terhadap isu global warming, dimana limbah dari industri ternak bisa mencemari lapisan tanah dan air dengan kelebihan unsur hara, zat kimia perindustrian, obat-obatan hewan, antibiotik, logam dan berbagai mikroorganisme yang berbahaya (bakteri, virus dan parasit).

Pola makan hewani atau daging juga membawa dampak yang buruk bagi kesehatan manusia, dimana penelitian menunjukkan bahwa konsumsi daging dapat meningkatkan risiko timbulnya penyakit degeneratif mulai dari penyakit kardiovaskular, kanker, diabetes melitus, obesitas dan osteoporosis.

Dr. drs. Susianto, MKM, Presiden World Vegan Organization (WVO), mendorong masyarakat dan menekankan pentingnya untuk menerapkan gaya hidup sehat vegan.

“Gaya hidup vegan itu berbasis nabati yang bermanfaat untuk kesehatan fisik, mental maupun sosial,” ujarnya.

IVS dan VSI percaya Vegan Festival bukan sekedar event bazar F&B, namun juga memiliki dampak yang besar. Ke depannya, pihak penyelenggara akan terus menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mewujudkan visi dan misi dalam mensosialisasikan pola hidup vegan kepada seluruh masyarakat demi masa depan bumi yang lebih baik.

“Harapannya melalui event ini, kesadaran masyarakat Indonesia untuk menerapkan gaya hidup sehat vegan dan gaya hidup aktif semakin meningkat. Industri vegan di Indonesia juga semakin maju melalui dukungan dari Kementerian Ekonomi Kreatif RI. Event ini juga dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat dan menjadi ajang yang ditunggu-tunggu setiap tahunnya untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan bumi,” ujar Lewis.

Selama Vegan Festival diadakan serangkaian kompetisi olahraga, seni dan kebudayaan, seminar edukasi dan kegiatan lainnya di antaranya Vegan Power Run 5K dan 10K, cooking demo dan KAPHA Yoga. Juga akan dihadirkan narasumber-narasumber yang kompeten seperti Irene Umar, Wakil Menteri Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Uno pencetus Hari Vegan Nusantara, serta Kak Seto Mulyadi, psikolog dan Ketua KPAI.