Yayasan Anak Jalanan: Atasi Permasalahan Kota

Yayasan Anak Jalanan: Atasi Permasalahan Kota

Sekelompok Mantan Anak Jalanan Ini Kelola Yayasan Anak Jalanan

Jakarta,  KABARINDO-Portal- Dari rilis yang dikabarkan ke redaksi.

Dalam mengatasi permasalahan sosial seperti anak jalanan, anak telantar, orang sakit, hingga kemiskinan, diperlukan kepedulian dan jiwa sosial tinggi. Semenjak didirikan pada tahun 2011, Yayasan Taruna Pertiwi yang dibentuk oleh sekumpulan anak muda mantan anak jalanan dan karang taruna ini sudah berhasil membina ratusan anak jalanan dan anak telantar di Jakarta Selatan untuk hidup yang lebih baik. 

Yayasan yang beralamat di Jl. Masjid Al-Makmur No. 23 RT 01/08 Pejaten Timur Pasar Minggu Jakarta Selatan, saat ini sedang membina sebanyak 322 anak-anak. Pembinaan yang dilakukan dalam bentuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman pendidikan Al-Quran (TPA) hingga Majelis Ta'lim Remaja dan Ibu-ibu.

"Selain itu, kami melakukan pendampingan ke rumah sakit untuk anak jalanan atau telantar dan warga tidak mampu. Layanan ambulans dalam dan luar kota. Serta pengurusan jenazah dari memandikan sampai dengan pengurusan ke makam," ungkap Ali Amran Ketua Yayasan Taruna Pertiwi saat dihubungi pada Rabu (30/5).

Pendirian yayasan itu berawal dari ide sekumpulan anak muda yang terdiri dari mantan anak jalanan dan anak karang taruna. Mereka merasa gelisah dengan makin banyaknya permasalahan sosial yang semakin kompleks, mulai dari banyaknya anak yang putus sekolah, anak jalanan dan telantar serta kaum dhuafa yang masih banyak.

"Kami pernah merasakan hal yang sama. Anak-anak jalanan dan anak-anak telantar kesulitan mencari tempat tinggal dan kesulitan mengakses layanan kesehatan dan semua itu terjadi karena kemiskinan makin meningkat," ungkap Ali Amran.

Melihat kondisi Jakarta yang seperti itu, maka sekelompok anak muda tersebut sepakat untuk mendirikan Yayasan atau Rumah Singgah Taruna pertiwi yang bisa menaungi kegiatan mereka. Dengan begitu, kegiatan yang dilakukan lebih komprehensif, terarah dan mampu mencapai tujuan yang lebih besar. 

"Setelah melalui musyawarah dan dialog yang cukup panjang, akhirnya pada 18 maret 2011 didirikanlah lembaga yg diberi nama "Yayasan Taruna Pertiwi" dengan akta notaris: Ny. Ninuk Kartini, SH, No.19, Tanggal  22 Juni 2011," kata Ali Amran.

Ketika awal didirikan, Yayasan Taruna Pertiwi fokus terhadap akses pelayanan kesehatan untuk anak jalanan dan telantar serta warga tidak mampu. Mereka melakukan kordinasi dengan Dinas Kesehatan DKI Jakarta. 

Setelah itu, barulah yayasan tersebut mulai membina anak jalanan dengan membuat rumah singgah sebagai pusat pembinaan dan rumah belajar anak jalanan dan telantar. Rumah singgah itu juga sebagai tempat tinggal anak anak jalanan.

Dalam perjalanannya, Yayasan Taruna Pertiwi menawarkan kerjasama untuk pengadaan ambulans di lingkungan RW. Mereka juga melakukan pendampingan ke rumah sakit serta pengurusan jenazah.

"Alhamdulillah lingkungan yang tadinya kurang berkenan dengan keberadaan yayasan, sekarang sangat dibutuhkan di lingkungan," ujar Ali Amran.

Bahkan sekarang ini, pihak RW sudah memiliki ambulans sendiri atas kerjasama dengan Yayasan Taruna Pertiwi.

Yayasan juga kerap berurusan dengan kepolisian karena anak-anak jalanan di luar rumah singgah masih mengkonsumsi narkoba dan membawa senjata tajam.

"Alhamdulillah dengan selalu diadakan pembinaan di rumah singgah dan sosialisasi dari BNN dan kepolisiaan serta Dinas Sosial DKI Jakarta, anak anak sudah mulai berubah dan berkelakuan baik," kata Ali Amran.