PGN Subholding Gas Pertamina Tingkatkan Utilisasi dan Kembangkan Infrastruktur Gas Bumi

PGN Subholding Gas Pertamina Tingkatkan Utilisasi dan Kembangkan Infrastruktur Gas Bumi

PGN Subholding Gas Pertamina Tingkatkan Utilisasi dan Kembangkan Infrastruktur Gas Bumi

Surabaya, Kabarindo- Subholding Gas Pertamina, PT PGN Tbk, konsisten menjalankan kebijakan strategis guna mencapai optimasi pengelolaan gas bumi. Utamanya, PGN ingin mencapai target volume niaga gas bumi melalui penambahan pelanggan baru, pengembangan produk, pengelolaan ketersediaan pasokan dan pengembangan produk.

“Melalui bisnis anak perusahaan, PGN melakukan diversifikasi bisnis untuk menopang kinerja perusahaan. Proyek yang dilakukan di antaranya komersialisasi Pipa Minyak Rokan, gasifikasi kilang dan pembangkit listrik, serta bisnis turunan hilir gas bumi lainnya seperti etrochemical, ethanol dan pupuk,” papar Direktur Utama PGN, M. Haryo Yunianto, dalam Public Expose pada Senin (28/11/2022).

Ia berharap, penyerapan gas oleh pelanggan dapat meningkat dengan ketersediaan dan tambahan pasok gas dari HCML, PSC Blok Jabung dan lapangan Kepodang serta Jimbaran Tiung Biru pada 2022 melalui pipa transmisi Gresik-Semarang.

Sedangkan investasi strategis gasifikasi pembangkit listrik akan dilaksanakan berdasarkan Kepmen 249 Tahun 2022 (sebelumnya Kepmen 13 Tahun 2020 dan Kepmen 02 Tahun 2022), yaitu gasifikasi atas 47 titik lokasi pembangkit dengan total volume kebutuhan LNG sebesar 282,93 BBTUD.

Dari 47 lokasi pada Kepmen 249 Tahun 2022, sebanyak 24 pembangkit berstatus operasi, 3 pembangkit berstatus pengadaan/konstruksi dan 20 pembangkit berstatus rencana. Prioritas utama pelaksanaan Kepmen ini adalah Klaster Papua Utara dan implementasi pelaksanaannya akan dikoordinir oleh Kementrian ESDM.

PGN melalui anak perusahaannya, PT Pertagas, telah menyelesaikan pembangunan jaringan pipa transmisi minyak sepanjang 367 km dari Minas-Duri-Dumai dan Koridor Balam-Bangko-Dumai (WK Rokan PSC).

“Overall operation dan komersialisasi dapat dimulai pada akhir tahun ini dengan potensi volume mencapai 265 ribu barel per hari. Proyek ini diharapkan dapat berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan perseroan di segmen oil transportation,” jelas Haryo.

Ia menambahkan, layanan ke segmen rumah tangga akan diperluas untuk mendukung kebijakan pengurangan subsidi. Target RPJMN jargas sebanyak 4 juta Sambungan Rumah (SR) hingga 2024. Proyek ini diharapkan memiliki potensi volume sekitar 21 BBTUD.

Untuk jargas rumah tangga melalui APBN 2022, PGN membangun sebanyak 40.777 SR dengan progress konstruksi hingga September 2022 sebesar 81,76%. PGN juga akan membangun jargas yang dibiayai dengan investasi internal PGN di 17 area operasi. Progressnya hingga triwulan III/2022 dalam status FEED sebanyak 905 ribu SR dan status FID sebanyak 159 ribu SR.

“Program selanjutnya, gasifikasi kilang minyak yang mendukung efisiensi kilang-kilang Pertamina melalui konversi refinery oil menjadi gas. PGN telah mengalirkan gas dengan volume hingga 30 BBTUD sejak akhir Agustus 2021. Untuk RU IV Cilacap, target operasi untuk proyek ini pada Desember 2024. Selanjutnya RU V Balikpapan, progress proyek 42,82% dengan target operasi pada Juli 2023,” jelas Haryo.

Sampai saat ini, captive market niaga gas PGN telah mencapai 92%, ditopang oleh jaringan pipa sepanjang 11.500 KM dengan keandalan jaringan 100%. Jumlah pelanggan saat ini sebanyak 2.517 industri & komersial, 1.914 pelanggan kecil dan 765.756 rumah tangga.

Terkait ESG, PGN merupakan salah satu emiten dengan kinerja ESG yang baik. Indikatornya masuk dalam Index ESG Leader di Bursa Efek Indonesia dengan skor rating dari Sustainalytic pada tahun ini yaitu 28,1.

PGN akan terus berupaya mencari peluang bisnis baru dengan menjajaki pasar global dalam rantai bisnis LNG. Berbagai MoU telah disepakati dengan beberapa pelaku bisnis global, dan diharapkan akan meningkat menjadi partnership dalam skema bisnis yang dapat memberikan value added bagi para pihak pada masa mendatang.