Sediakan Energi Alternatif, SH Gas Pertamina Konversi BBM ke CNG

Sediakan Energi Alternatif, SH Gas Pertamina Konversi BBM ke CNG

Sediakan Energi Alternatif, SH Gas Pertamina Konversi BBM ke CNG

Pada truk hingga sepeda motor

Surabaya, Kabarindo- PT PGN Tbk. sebagai Subholding Gas Pertamina akan melaksanakan pilot project konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke CNG pada sektor transportasi mulai dari truk hingga sepeda motor. Hal ini sebagai alternatif energi yang lebih murah dan bersih.

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, mengatakan dengan adanya program konversi BBM ke CNG, maka kendaraan yang sudah beroperasi bisa menerapkannya. Hal ini dapat mendukung penurunan karbon lebih cepat dengan biaya yang terjangkau.

"Tidak perlu beli kendaraan baru. Cukup dikonversi saja dengan biaya yang lebih rendah," kata Nicke saat menghadiri RDP dengan Komisi VI di gedung DPR pada Selasa (31/1/2023).

Direktur Utama PGN, M. Haryo Yunianto, menjelaskan dalam menjalankan program konversi BBM ke CNG, Subholding Gas Pertamina menyasar tiga jenis kendaraan. Yang pertama truk tangki pembawa BBM yang dioperasikan Subholding Commercial and Trading.

“Sesuai amanah persero Pertamina, kami bersama subholding lain berupaya untuk memberikan alternatif energi lain yang lebih murah, lebih bersih dan sustain,” kata Haryo.

Sebagai langkah awal konversi BBM ke CNG akan diterapkan pada truk tangki BBM ukuran 26 dan 32 di wilayah Jawa dan Bali sebanyak 112 unit, dilanjutkan hingga 2025 sebanyak 700 truk tangki. Dari program ini akan mendapat penghematan sekitar Rp 260 juta per kendaraan per tahun dan menghemat pengurangan emisi karbon sebesar 17.355 ton CO2 emisi.

“Kita akan launching pada awal Maret 2023 khusus untuk truk ukuran 26 dan 32 yang kita konversi, baru nanti disusul yang lebih kecil,” paparnya.

Haryo menambahkan, program konversi BBM ke CNG berikutnya akan menyasar sepeda motor pengemudi ojek online. Program ini akan menjadi solusi penghematan untuk pengendara sepeda motor, sebab harga CNG sebesar Rp.4.500 liter setara pertalite jauh lebih murah dibandingkan Pertalite sebesar Rp.10 ribu per liter.

“Kami banyak dapat masukan keluhan khususnya dari ojol dan lain-lain tentang harga BBM yang naik sekarang. Jadi PGN bukan menggantikan tapi memberikan alternatif energi. Artinya Pertamina akan memberikan alternatif energi kepada masyarakat yang lebih murah dan lebih bersih,” paparnya.

Dari penggunaan CNG pada sepeda motor akan menghemat Rp.5 juta per tahun dengan asumsi konsumsi BBM sebanyak 2,5 liter per hari. Program ini bisa mengurangi beban subsidi setara dengan Rp.228 miliar per tahun dan ketergantungan impor BBM 91 ribu KL untuk 100 ribu sepeda motor

PGN juga menargetkan dalam 5 tahun ada 100 ribu unit sepeda motor yang telah dikonversi. Rencananya pilot project akan dimulai Maret 2023 di wilayah Jakarta dan Jawa Tengah.

"Semua sepeda motor bisa dipakai, sehingga masyarakat tidak perlu membeli sepeda motor lagi," tutur Haryo

Berikutnya adalah pilot project pada mobil pribadi, ini dipicu oleh konversi BBM ke CNG pada truk tangki Pertamina. Pilot project akan dilakukan pada 1 April 2023. Efisiensi yang bisa diterima masyarakat 30 juta per mobil dengan rata-rata pemakaian 15 liter per hari.

"Kenapa dulu sudah dilakukan koq mandek, khususnya untuk saat ini. Karena disparitas Pertalite Pertamax cukup tinggi dengan CNG. Ini menjadi salah satu alternatif energi,” ujar Haryo.