BMHS Adopsi Generasi Kedua dari Robotic Surgery System
BMHS Adopsi Generasi Kedua dari Robotic Surgery System
Surabaya, Kabarindo- PT Bundamedik Tbk (BMHS – Bundamedik Healthcare System, RS Bunda Group) resmi mengadopsi generasi kedua dari Robotic Surgery System yang sekaligus menandai era baru layanan bedah robotik di Indonesia.
Teknologi terbaru ini menghadirkan presisi lebih tinggi, minimal invasif dengan pemulihan yang lebih cepat bagi pasien. Operasi robotik pertama dengan Robotic Surgery System generasi kedua ini dilakukan di RSU Bunda Jakarta dan dipimpin oleh salah satu dokter pelopor bedah robotik di Indonesia, Dr. dr. Ivan Rizal Sini, GDRM, MMIS, FRANZCOG, Sp.OG.
dr. Ivan percaya masa depan bedah ditentukan oleh kombinasi antara teknologi mutakhir dan kesiapan tenaga medis. Teknologi bedah robotik ini membantu dokter bekerja lebih presisi dengan hasil lebih optimal untuk semakin mendukung kualitas hidup pasien.
“Kami menghadirkan sistem robotik generasi kedua, juga membangun ekosistem dan memastikan lebih banyak dokter Indonesia mampu menguasai teknologi ini melalui pelatihan dan pengembangan kompetensi,” ujarnya.
Sejak pertama kali mengadopsi teknologi bedah robotik pada 2012 di RSU Bunda Jakarta, BMHS melalui jaringan RS Bunda Group telah membantu lebih dari 750 pasien melalui prosedur minimal invasif dengan teknologi ini.
Operasi robotik telah menjadi standar emas di banyak negara maju karena tingkat presisi dan akurasi tinggi. Manfaat tersebut didukung oleh teknologi tangan robotik yang bergerak 360 derajat meniru tangan manusia dengan lebih stabil dan presisi, kamera 3D high-definition yang mampu memperbesar area operasi hingga 10 kali lipat, sehingga memudahkan dokter melihat detail yang sulit dijangkau metode biasa, serta mengurangi tremor tangan sehingga lebih aman untuk operasi jaringan halus.
Teknologi terbaru ini juga memberikan minim sayatan dan risiko karena hanya memerlukan 3 – 5 lubang kecil (5 – 10 mm), dibandingkan bedah konvensional yang butuh sayatan 10 – 20 cm. Dengan sayatan yang minimal tersebut, kemungkinan perdarahan dan risiko infeksi pasien lebih sedikit, karena luka lebih kecil dan tertutup lebih cepat. Selain itu, jaringan sekitar lebih sedikit terganggu, sehingga fungsi organ tetap optimal pasca operasi. Berbagai keunggulan tersebut juga memungkinkan rawat inap yang lebih singkat, karena pemulihan lebih cepat, yang pada akhirnya menjadikan pengobatan lebih optimal dan menunjang kualitas hidup pasien.
Direktur Utama PT Bundamedik Tbk, Agus Heru Darjono, menambahkan adopsi Robotic Surgery System generasi kedua ini merupakan bagian dari langkah strategis BMHS dan RS Bunda Group untuk memperkuat posisi sebagai pionir dalam transformasi layanan bedah robotik di Indonesia.
“Inovasi ini lebih dari sekadar teknologi canggih, namun merupakan komitmen nyata kami dalam meningkatkan standar layanan kesehatan di Indonesia, melalui pemanfaatan teknologi kedokteran modern dan penguatan kapabilitas tenaga medis,” ujarnya.
Guna mendukung perkembangan ekosistem bedah robotik di Indonesia, BMHS melalui BMHS Diklat Indonesia (BDI, entitas anak usaha BMHS yang merupakan Pusat Pelatihan Tenaga Kesehatan terakreditasi A) berkolaborasi dengan RSU Bunda Jakarta menyelenggarakan Workshop The Latest Innovation In Surgical Field: Robotic Surgery. Workshop diikuti oleh lebih dari 100 peserta yang terdiri dari dokter dan dokter spesialis multi-disiplin dengan mendapatkan SKP (Satuan Kredit Profesi) dari Kementerian Kesehatan. Para peserta mendapatkan pemahaman ilmiah mendalam, sesi praktik langsung mengoperasikan sistem bedah robotik (hands-on simulation), serta pemaparan berbagai studi kasus klinis dari bidang digestif, urologi, obgyn hingga toraks (evidence-based practices).
Workshop berlangsung pada 28-30 April 2025 dengan pembicara para dokter pakar bedah robotik. Setelah mendapatkan pemahaman ilmiah dan pemaparan studi kasus, para peserta juga secara langsung melakukan simulasi penggunaan sistem bedah robotik (dry lab) pada 30 April 2025 di RSU Bunda Jakarta.
“Melalui peningkatan kompetensi para dokter, kami berharap dapat mendorong adopsi teknologi bedah robotik secara lebih luas dan merata, serta menghadirkan layanan bedah minimal invasif yang lebih presisi. Inovasi ini diharapkan dapat memperkuat pelayanan prima bagi pasien, meningkatkan kompetensi tenaga medis serta mengakselerasi transformasi kesehatan, khususnya inovasi terbaru teknologi bedah robotik di Indonesia,” ujar Agus.
Foto: istimewa
Comments ( 0 )